Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Kurangi Risiko Terkena Stroke

Kompas.com - 10/11/2011, 14:07 WIB

"Kecemasan menyebabkan kelebihan produksi kronis dopamin, suatu neurotransmitter yang mengatur kontrol dari sirkulasi otak," kata Ernest Friedman, MD, profesor psikiatri dari Case Western Reserve University.

4. Jauhi asap rokok

Peneliti dari University of Auckland menemukan bahwa orang terpapar asap rokok adalah 82 persen lebih mungkin menderita stroke dibanding mereka yang tidak pernah menghirup.

"Untuk menghilangkan setiap bit tunggal dari karbon monoksida, Anda harus menghirup udara segar selama sekitar 8 jam. Tetapi, sebagian besar karbon monoksida akan hilang dari tubuh Anda dalam satu jam pertama," kata Laurence Fechter, PhD, profesor toksikologi di University of Oklahoma.

5. Kurangi kadar homosistein

Mengonsumsi beberapa jenis vitamin dan mineral dapat menurunkan kadar homosistein yang berhubungan dengan terjadinya stroke. Asupan tambahan folat akan membantu mengurangi risiko stroke, tetapi hanya untuk beberapa orang.

"Sebanyak 50-60 persen tidak akan merespons dengan homosistein yang lebih rendah," kata Seth J Baum, MD, Direktur Medis Mind/Body Medical Institute, sebuah afiliasi Harvard.

Dr Baum merekomendasikan 1.000 mikrogram (mcg) asam folat, ditambah 25 miligram (mg) vitamin B6, 1.000 mcg B12, dan 1.800 mg asam amino N-asetil-sistein (NAC). "Dengan folat, B6, B12, dan suplemen NAC, hampir semua orang akan memiliki kadar homosistein yang normal," kata Dr Baum.

6. Aerobik

Latihan aerobik adalah obat antistroke. "Latihan teratur dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol HDL, menurunkan kolesterol LDL, dan mengurangi kelengketan darah," kata Jerry Judd Pryde, MD, seorang psikiater dari Cedars-Sinai Hospital di Los Angeles.

7. Vaksin flu

Peneliti Perancis menemukan, orang yang mendapatkan vaksin flu setiap tahun selama lima tahun, 42 persen lebih rendah risikonya mengalami stroke dibandingkan mereka yang tidak.

"Infeksi kronis dan peradangan dapat menyebabkan kerusakan pada arteri dan meningkatkan risiko penggumpalan darah," kata Pierre Amarenco, MD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com