Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salsa Kolombia Menghentak Lantai Indonesia

Kompas.com - 06/12/2011, 19:13 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salsa ala Kolombia siap menghentak lantai dansa Indonesia. Para pecinta Salsa tentu jangan melewatkan Salsa Exhibition yang bertajuk We Are the Colombian Pacific". Dalam acara ini akan ditampilkan duo juara kompetisi Salsa dunia asal Kolombia yaitu Lina Maria Penagos dan Johnny Felipe Perdomo.

"Kami harapkan semoga menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi penonton dan bisa belajar mengenai Salsa," tutur Johnny yang sudah mempelajari tarian Salsa selama 12 tahun saat acara jumpa pers di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Senin (5/12/2011).

Pertunjukan Salsa ini sekaligus menjadi ajang promosi dan perkenalan dari Kedutaan Besar Kolombia di Indonesia yang kembali buka di bulan Agustus 2011. Sebelumnya, Kedutaan Besar Kolombia di Indonesia sempat tutup di tahun 2002.

"Kami ingin menjalin kerjasama dengan Indonesia terutama dalam hal budaya. Maka, event Salsa yang kami bawa," kata Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Alfonso Garzon Mendez. Alfonso baru saja menjabat sebagai Duta Besar Kolombia untuk Indonesia pada bulan Oktober yang lalu.

Ia menuturkan melalui ajang ini, pihaknya ingin membawa tarian Salsa ke sekolah dan universitas di Indonesia sehingga lebih memperkenalkan lagi budaya tari Salsa. Sebab, katanya, Salsa sudah menjadi elemen kultural Kolombia.

"Salsa ada di setiap daerah di Kolombia. Anak muda Kolombia melihat Salsa sebagai kebutuhan ekspresi mereka," imbuhnya.

Menurut Hector Camilo Ruiz, Antropolog Salsa asal Kolombia yang hadir pula dalam jumpa pers tersebut, ciri khas Salsa ala Kolombia berada pada gerakan kakinya yang sangat cepat. Selain itu, tarian terkesan dinamis dan berpusat pada kaki. Ia mengungkapkan itulah tari Salsa dengan gaya Cali, sebuah kota di Kolombia yang disebut-sebut sebagai kota Salsa di Kolombia.

"Kota Cali, kota Salsa di Kolombia, merupakan kota yang penting di Kolombia yang berkembang menjadi kota kosmopolitan. Salsa lahir di kampung-kampung, hidup di jalanan. Salsa mencerminkan kota urban. Kenapa Indonesia bisa menghargai Salsa, karena Indonesia begitu dinamis, sama seperti tarian Salsa," ungkapnya.

Rangkaian acara Salsa Exhibition berlangsung pada 6-9 Desember 2011. Pertama kali pentas di FX'nter Lifestyle Jakarta dan berlanjut ke La Piazza Kelapa Gading pada tanggal 6 Desember 2011. Kemudian pada tanggal 7 Desember 2011, pentas berlangsung di SMP 19 Mayestik, Jakarta dan Gedung Usmar Ismail.

Lalu di Universitas Budi Luhur dan Hotel Ritz Carlton pada 8 Desember 2011. Hari terakhir, pentas bertempat di Yayasan Pondok Taruna, Cipayung dan Auditorium The Radiant Center of Music, Film and Performing Arts, Rempoa.

Lawatan ke sekolah dan universitas tak sekedar tampil, namun juga memberikan pelatihan tarian Salsa. Selain itu ada pula perlombaan menari Salsa bagi orang Indonesia.

Jika Anda tertarik melihat tarian Salsa asal Kolombia yang dipentaskan duo juara dunia, Anda bisa mampir di salah satu venue tersebut atau mampir saja ke Gedung Usmar Ismail pada 7 Desember 2011. Penonton tidak dipungut bayaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com