Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantuk yang Berujung Maut di Tol Jagorawi

Kompas.com - 06/02/2012, 04:26 WIB

Jangan sepelekan kantuk saat berkendara. Sedetik mata terpejam, akibatnya bisa fatal.

Seperti terjadi di Kilometer 40+900 Tol Jagorawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/2), sebuah mobil boks berpenumpang tiga orang menabrak bagian belakang truk di depannya. Tiga penumpang mobil itu tewas seketika di lokasi kejadian.

Ismail (43), warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang sehari-hari menjadi sopir pengantar ikan itu memacu mobilnya dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam dari arah Jakarta menuju Bogor. Dia ditemani dua rekannya, Anton Prasetyo (26) dan Haryanto (29), juga warga Magelang.

Sekitar pukul 03.00, konsentrasi Ismail diduga mulai menurun. Dia tidak melihat ada sebuah truk yang melaju di depannya sehingga mobil L300 bernomor polisi B 9195 UCE yang disopirinya menabrak bagian belakang truk itu. Karena kecepatan tinggi dan hidung mobil boks tidak terlalu panjang, sopir dan dua penumpang mobil langsung terkena benturan keras dan terluka parah hingga tewas.

”Mereka mau mengantar ikan basah ke Kota Bogor, lalu lanjut ke Bandung. Pukul 07.00 sudah harus sampai ke Bandung,” tutur Tata (44), rekan kerja ketiga korban, saat dihubungi, Minggu.

Ketiga korban berangkat dari gudang ikan milik perusahaan mereka di Muara Angke, Jakarta Utara, pukul 02.00. Namun, entah mengapa, mereka sempat kembali lagi ke gudang karena ada barang yang tertinggal. Setelah itu, mereka kembali memacu mobil untuk mengejar jadwal pengiriman ikan ke pusat perbelanjaan modern di Bogor.

”Sudah tidur beberapa jam, tetapi mungkin faktor kondisi gerimis dan angin sejuk. Dan, dua temannya pada tidur, jadi Ismail juga mengantuk dan enggak sempat belok, malah menabrak truk di depannya,” ungkap Tata sambil menambahkan, mereka sudah dua tahun terakhir mengantar ikan ke Bogor.

Jenazah ketiga korban kini sudah dimakamkan di kampung halaman mereka di Magelang. Namun, duka akibat kantuk sesaat itu tentu membekas di hati keluarga yang ditinggalkan.

Jangan paksakan diri

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bogor Inspektur Dua Mulya Adimara mengatakan, bukan sekali ini saja kecelakaan yang disebabkan kantuk terjadi di Tol Jagorawi.

”Kami hanya bisa mengingatkan, jika mengantuk, jangan memaksakan diri karena akibatnya bisa fatal,” ujarnya.

Pada 31 Desember 2011, sekitar pukul 04.00, kecelakaan tragis yang disebabkan sopir mengantuk juga terjadi di Tol Jagorawi Kilometer 30+800 arah Jakarta-Bogor.

Sopir mobil sedan, Miftah Amijaya (31), beserta istrinya, Sumarni (37), dan anaknya, Afan (2), tewas setelah mobil mereka menabrak bagian belakang truk. Ketika itu, korban sedang dalam perjalanan hendak menghabiskan malam pergantian tahun di Puncak, Kabupaten Bogor.

Menurut pemerhati transportasi Rudy Thehamihardja, faktor kelalaian pengemudi di jalan tol, terutama saat pengemudi mengantuk, menjadi penyebab utama kecelakaan. Untuk itu, kontrol utama ada di tangan sopir.

Istirahat setelah empat jam

Dalam kondisi sehat, idealnya sopir beristirahat setelah empat jam mengemudi, tetapi pada waktu-waktu tertentu bisa kurang dari empat jam, seperti selepas makan atau kurang tidur.

”Sedetik saja mata terpejam, dengan kecepatan di tol sekitar 80 kilometer per jam, akibatnya bisa fatal. Sebaiknya istirahat, pejamkan mata 5-10 menit sudah cukup untuk memulihkan fisik,” katanya.

Di Tol Jagorawi, kata Rudy, jumlah tempat istirahat yang bisa digunakan untuk rehat sudah cukup memadai sehingga semua tergantung pada keputusan sopir.

Bukankah lebih baik menyisihkan waktu beberapa menit untuk rehat ketimbang celaka atau bahkan mencelakakan penumpang? (Antony Lee)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com