Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Jenis Jerawat di Wajah Anda?

Kompas.com - 11/02/2012, 12:46 WIB

Menjaga kebersihan kulit dan diet sehat cukup efektif mengatasi komedo, papula, dan pustula.

Nodul

Jerawat vulgaris yang termasuk parah ini tentu lebih besar dari pustula, terasa nyeri, dan bisa sampai bulanan tak kunjung hilang. Benjolannya keras di bawah kulit, mudah kambuh. Jangan dipencet. Ini harus ditanyani dokter ahli kulit untuk mengurangi bengkak dan mencegah bekas luka, misalnya disuntik kortison.

Jerawat batu

Luka berisi nanah ini lebih besar dan lebih nyeri daripada nodul. Munculnya agak jauh di bawah kulit. Memencet jerawat ini bisa menyebabkan infeksi, peradangan lebih nyeri, dan meninggalkan bekas luka yang dalam. Suntikan kortison bisa dilakukan dokter ahli kulit untuk mengurangi bengkak dan mencegah bekas luka.

Jerawat rosacea

Ruam kemerahan ini banyak dialami usia 30 tahun ke atas. Muncul di pipi, hidung, dahi, dan dagu. Mungkin juga muncul bintikbintik jerawat, dan kulit jadi rusak. Kondisi ini harus ditangani dokter ahli kulit supaya tidak lebih parah.

Jerawat Conglobata

Ini jenis yang paling parah dari jerawat vulgaris dan lebih banyak dialami prig. Cirinya, ada banyak lesi yang Baling bersambung. Merupakan paduan antara jerawat batu, pustula, dan Bering disertai infeksi bakteri yang parah.

Bisa menyebabkan kerusakan kulit. Biasa muncul di wajah, dada, punggung, bokong, lengan atas, dan paha. Kebanyakan dijumpai pada usia 18-30 tahun dan bisa bertahan aktif selama beberapa tahun.

Penyebabnya tidak diketahui lengan pasti. Kabar buruknya lagi, jerawat ini sering kebal obat, jadi harus ditangani secara agresif. Rosacea fulminan

Lebih suka tumbuh di wajah perempuan, terutama usia 20-40 tahun. Jerawat ini besar, nyeri, dan muncul tiba-tiba, bahkan di kulit yang tak pernah berjerawat. Diatasi lengan retinoid dan harus lengan resep dokter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com