Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Christien Ismuranty: Menyatukan Dua "Passion"

Kompas.com - 19/04/2012, 18:39 WIB

Christien menyadari bahwa Kainara lebih merupakan social entrepreneurship, yang lebih dijalankan dengan tujuan sosial. Kainara menjadi bisnis dengan niche market yang memiliki nilai tambah. Namun dengan segala keterbatasan tersebut, ibu dua anak ini sudah memiliki sekitar 200-an pelanggan yang tersebar di Jakarta, Medan, Bali, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, dan Kalimantan. Pelanggannya pun bukan lagi hanya penyandang autisme, tetapi juga orang-orang yang mengidap alergi, diabetes, celiac disease, atau yang sekadar ingin berdiet.

Passion tidak luntur
Produk Kainara saat ini memang sudah makin dikenal. Namun sebelum mencapai kondisi ini, Christien harus melalui masa transisi yang cukup berat. Jelas, bukan perkara gampang melakukan penyesuaian dari aktivitas berkarier yang padat menjadi seorang ibu rumah tangga. Christien sempat mengalami semacam culture shock akibat perubahan ritme kehidupan yang drastis. Jika sebelumnya waktunya tersita untuk pekerjaan, bahkan harus sering lembur pada akhri minggu dan melakukan perjalanan dinas keluar kota, kini ia menjadi ibu rumah tangga penuh waktu.

"Awalnya memang cukup kaget, dan saya seperti menghadapi stres yang baru. Cukup membuat depresi, tetapi saat itu rasanya saya tak punya waktu untuk berlarut-larut dalam depresi. Saya langsung fokus untuk memelajari sesuatu yang baru, dunia autisme," papar perempuan yang memperoleh beasiswa British Chevening Awards untuk melanjutkan studi Environment di Imperial College London ini.

Meski begitu ia sangat bersyukur, karena aktivitas yang dilakukannya dengan Kainara masih amat bersinggungan dengan dunia konservasi alam yang menjadi passion-nya selama ini. "Passion saya selama ini adalah konservasi. Orang yang mengenal saya tahu bahwa 100 persen hidup saya untuk konservasi. Ternyata, value dan passion saya tidak luntur. Kini saya mendapat passion baru tentang dunia autisme, menemukan link antara keduanya. Saya menyadari, kalau passion itu sudah melekat di dalam diri kita, dan menemukan kaitan-kaitannya, kita nggak perlu dipaksa-paksa lagi untuk menyukainya. Dengan aktivitas saya sekarang, saya justru lebih dapat memaknai konservasi," tuturnya pada Kompas Female.

Christien bahkan tidak merasa meninggalkan dunianya yang sebelumnya, karena meskipun kini sibuk mengembangkan Kainara di sela-sela menemani Kay menjalani terapi, ia juga masih aktif sebagai pembina di Yayasan Terumbu Karang Indonesia. Ia masih kerap mengikuti pertemuan-pertemuan, menggarap proyek lepas, atau menjadi pembicara di seminar-seminar.

Tekanan yang sempat dirasakannya pada masa transisi kini berubah menjadi tekanan yang dinamis, karena ia merasakan tantangan yang baru. Semua pengalaman ini terasa menyenangkan, dan karena dilakukan dengan total, bahagia, dan tanpa paksaan, justru memberikan energi positif baginya. Ia mendapat banyak teman baru yang saling memberi penguatan dan harapan.

"Saya sama sekali tidak menyesal dengan keputusan berhenti bekerja. Saya merasa lebih utuh sekarang. Dulu saya tidak pernah punya waktu untuk hidup saya (karena terlalu sibuk bekerja), seperti tidak punya dunia lain. Namun sekarang saya memasuki dimensi baru dalam hidup saya, saya punya teman-teman ibu arisan, bisa hang out bareng, dan masih aktif di yayasan. Saya masih ingin hidup saya berarti untuk orang lain," paparnya.

Mendedikasikan hidupnya untuk Kay dan membantu orangtua para penyandang autisme yang lain tidak dianggapnya sebagai suatu pengorbanan, melainkan suatu pengkayaan hidup. Dan Christien sangat bersyukur karena mendapat dukungan penuh dari keluarganya, untuk melakukan apa yang disukainya, sesuatu yang menjadi passion-nya selama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com