Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yolanda Pello: Menemukan Tantangan di Balik Kemudi

Kompas.com - 20/04/2012, 15:21 WIB

Baginya, pandangan dari orang lain boleh didengar dan dipertimbangkan, namun keputusan selalu kembali ke diri sendiri. Termasuk dalam pekerjaan. Meski orangtua sempat bertanya-tanya, tak demikian dengan sang suami. "Suami saya mendukung sepenuhnya, justru pemikiran bahwa kita harus memilih keputusan sendiri berasal darinya," ujarnya.

Meski pilihannya dipertanyakan, Yolanda tetap bersemangat dengan pekerjaannya. Selain fleksibilitas waktu, tantangan bertemu orang baru dan belajar berbagai hal dari penumpang yang senang berbincang dengannya membuat pekerjaan ini jadi punya makna.

Yolanda banyak menerima respons positif dari penumpang taksi perempuan yang kerap terkesima ketika mendapati pengemudinya adalah seorang perempuan. Banyak juga yang menganggapnya sebagai perempuan berani, yang mau dan bisa menjalani pekerjaan tersebut.

Bagi Yolanda, menghabiskan waktu dalam perjalanan mengendarai taksi dengan pengemudi perempuan, memberikan rasa aman dan nyaman, terutama untuk penumpang perempuan.

"Karena sama-sama perempuan, penumpang merasa lebih leluasa di dalam taksi. Kalau perempuan kan sering mengandalkan perasaan dan mudah berempati, jadi bisa saling mengerti. Rasanya kalau sesama perempuan inginnya melindungi. Saya ingin memberikan rasa aman dan nyaman seperti itu kepada penumpang perempuan," jelasnya.

Bekerja dengan misi tanpa gengsi
Bagaimana Yolanda memaknai pekerjaannya sebagai pengemudi taksi menunjukkan bahwa ia bekerja dengan misi, mengalahkan gengsi. Ia pun berharap akan semakin banyak pengemudi taksi perempuan, yang sebenarnya memang dibutuhkan.

Ia mengerti mengapa masih ada orang yang memandang sebelah mata atas pekerjaannya. Tak semua orang bisa memandang positif pengemudi taksi perempuan karena persoalan pencitraan. "Saya tidak pedulikan kata orang tentang pekerjaan. Buat apa gengsi, apalagi kalau tinggal di Jakarta tak bisa hidup kalau gengsi," ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Anggapan orang lain tak ada artinya, apalagi Yolanda mendapatkan penghargaan tinggi dari anak-anaknya. "Mama keren jadi supir taksi," kata Yolanda menyontohkan komentar anaknya. Yolanda mengaku sering bercerita kepada kedua anaknya, mengenai pekerjaannya. "Saya cerita, pekerjaan saya mengantar jemput penumpang, tahu banyak soal jalan di Jakarta, bisa bertemu banyak orang, entah mengapa cerita itu justru membuat anak-anak membanggakan mamanya di depan teman-temannya," tuturnya seraya tertawa.

Kepercayaan diri Yolanda pun semakin tinggi dengan dukungan anak dan suami. Ia mengaku akan tetap menjalani pekerjaan sebagai pengemudi taksi dengan berbagai hal positif yang didapatkan darinya. Terutama dengan bekerja, ia merasa lebih berdaya.

"Saya tidak mau bergantung kepada suami, rasanya tidak puas kalau mendapat uang bukan jerih payah sendiri. Saya punya banyak keinginan lain dan merasa perlu mencari uang sendiri," ungkapnya.

Keinginan mandiri, termasuk secara finansial, menjadi sumber semangat bagi Yolanda dalam bekerja. Sejak remaja, Yolanda memiliki karakter ini. Ia seringkali mencari uang tambahan dengan berjualan, bukan karena orangtua membatasi keuangan tapi lebih karena ia ingin mandiri, tak mau selalu bergantung pada orangtua apalagi menggantungkan hidup kepada orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com