Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunat dan Kenikmatan Seksual

Kompas.com - 29/04/2012, 10:29 WIB

Jadi, apakah sunat akan membuat seks Anda lebih baik, lebih buruk, atau sama saja? Semua tentu tergantung dari Anda dan pasangan. Tetapi yang pasti, ada banyak faktor lain yang menentukan kepuasan seksual. Tingkat kepuasan seksual tidak sepenuhnya ditentukan oleh apakah pria telah disunat atau tidak.

Tak pengaruhi fungsi seksual pria

Dalam sebuah arsip konsultasi, Guru Besar dan Kepala Bagian Andrologi dan Seksologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS menjelaskan pengaruh tindakan sunat terhadap hubungan seksual. Pada dasarnya, kata Wimpie, sunat tidak akan memengaruhi fungsi seksual seorang pria.

"Tidak ada hal ilmiah yang menunjukkan bahwa sunat atau tidak sunat berpengaruh terhadap fungsi seksual. Jadi, tidak sunat pun tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual," ungkap Wimpie.

Pada tindakan sunat, kata Wimpie, yang dipotong adalah kulit penutup bagian kepala penis (preputium). Setelah dipotong, area itu kemudian akan dijahit kembali.

Dari sudut kesehatan, kata Wimpie, yang hal yang harus diperhatikan mengenai preputium, yaitu apakah preputium dapat dibuka atau ditarik ke belakang atau tidak. Kalau preputium dapat ditarik ke belakang sehingga bagian kepala penis kelihatan, keadaan ini dianggap sehat karena bagian kepala penis dan bagian dalam preputium dapat dibersihkan.

Namun sebaliknya, kalau preputium tidak dapat dibuka atau ditarik ke belakang, berarti bagian dalamnya dan bagian kepala penis tidak dapat dibersihkan. Dalam keadaan demikian, akan terjadi penumpukan bahan yang dikeluarkan oleh kelenjar, yang disebut smegma. Akibatnya, mudah terjadi infeksi. Dalam waktu lama, hal tersebut dapat menimbulkan kanker penis.

"Oleh karena itu,  dalam keadaan demikian sunat harus dilakukan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com