Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serum Batang Rambut untuk "Hair Abuser"

Kompas.com - 31/05/2012, 23:11 WIB

KOMPAS.com - Perawatan rambut tak cukup hanya dengan sampo, kondisioner, atau masker. Serum sebagai finishing juga tak kalah penting. Fungsi serum sebagai proteksi rambut, tak hanya akan membantu memperbaiki rambut rusak karena berbagai aktivitas penataan rambut, namun juga mencegah berbagai masalah rambut pada perempuan dan laki-laki yang tergolong hair abuser.

Jika biasanya serum digunakan untuk perawatan kulit kepala, Rudy Hadisuwarno Cosmetics yang diproduksi PT Martina Berto Tbk - Martha Tilaar Group, hadirkan inovasi baru, yakni serum untuk batang rambut, Hair Intense Repair Serum.

Serum batang rambut ini punya banyak fungsi. Mulai memproteksi rambut dari berbagai risiko kerusakan akibat penataan rambut harian, seperti pengeringan dengan hairdryer, pencatokan, juga penataan rambut seperti pewarnaan dan pelurusan. Selain juga, serum ini mampu melindungi rambut dari paparan sinar matahari.

Tak hanya itu, bagi Anda yang kerap mengalami bad hair day, serum ini juga bisa menjadi solusi praktis. Cukup dengan mengaplikasikannya pada batang rambut, Anda bisa mendapatkan kembali kelembaban rambut dan membuatnya menjadi lebih mudah diatur dan ditata, serta membuat rambut lebih berkilau tanpa terasa lengket atau berminyak.

"Rambut rusak membutuhkan perawatan pada batangnya. Karenanya butuh serum untuk batang rambut yang berbeda dengan dua serum lainnya, seperti serum untuk ketombe dan kerontokan rambut yang diaplikasikan pada kulit kepala," tutur maestro tata rambut dan inovator Hair Intense Repair Serum, Rudy Hadisuwarno, saat jumpa pers di Maroush Restaurant, Crown Plaza Hotel Jakarta, Kamis (31/5/2012).

Serum menjadi kebutuhan perawatan rambut harian bagi perempuan, karena sebagian besar perempuan merupakan hair abuser. Perempuan kerap merusak rambut dengan berbagai penataan rambut termasuk pengeringan rambut setiap kali sehabis mencuci rambut.

"Sebanyak 72 persen orang tidak menyadari mereka telah merusak rambutnya sendiri, hanya 28 persen yang menyadarinya. Ciri rambut rusak di antaranya kering, kusam, rontok, patah-patah," jelasnya.

Penggunaan serum sebelum dan sesudah mengeringkan atau mencatok rambut, dapat meminimalisasi kerusakan pada rambut. Meski begitu pemilihan serum juga perlu diperhatikan. Bahan aktif dalam serum menjadi penentunya.

Produk terbaru dari Rudy Hadisuwarno Cosmetics ini memiliki dua bahan aktif yang diklaim mampu mengatasi masalah rambut, terutama rambut kering.

Pomegranate extract atau ekstrak buah delima dari Persia dan Himalaya Barat menjadi bahan aktif yang terkandung dalam serum ini. Kandungan antioksidan yang tinggi dari delima berfungsi melindungi rambut dari kerusakan. Ekstrak ini juga mengandung omega 5 yang dapat mempercepat proses regenerasi sel kulit rambut, serta vitamin dan mineral (B1, B2, C, potassium dan magnesium) membantu memperlancar sirkulasi hormon.

Bahan aktif lainnya adalah Argan Oil dari biji pohon argan yang hanya bisa dijumpai di Maroko. Kandungan minyak dari biji pohon argan ini kaya vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan penangkal radikal bebas dan meregenerasi rambut rusak.

Bagi Rudy, Argan Oil merupakan minyak terbaik yang dapat merawat rambut rusak dengan hasil lebih maksimal. Kandungan omega 3,6,dan 9 didalamnya membantu menguatkan struktur protein rambut sehingga tak mudah rapuh dan rontok.

Butuh dua tahun bagi Rudy untuk menemukan bahan aktif yang tepat, termasuk Argan Oil, untuk mencipta produk perawatan rambut berkualitas dan praktis digunakan. Menurut Rudy, serum terbaru yang dikemas dalam boks berisi enam botol, masing-masing berukuran 9ml, bisa dipakai kapan saja.

"Cara memakainya, cukup diteteskan pada telapak tangan dan digosokkan pada batang rambut terutama pada bagian bawah yang sangat kering," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com