Empat sekawan perancang dan pecinta keramik bersatu menginterpretasi ulang kualitas visual Nike Cortez dengan menggunakan estetika dan materi mereka sendiri. Mereka memilih terra-cotta dan jalinan benang wol karena dianggap memiliki kualitas yang setara.
TUTU
TUTU adalah seorang pelopor grafiti di Indonesia dengan desainnya yang rumit dan penuh warna. Konsep dasar dari desainnya kali ini adalah mengubah materi dan komponen sepatu legendaris ini, tapi tetap mempertahankan gaya dan fungsinya. Ia memadukan bahan kulit dan kanvas untuk memberi aksen yang berbeda namun tetap fungsional.
Ardo Ardhana
Ardo adalah direktur seni dan pendiri dari Else Press. Ardo menamakan karyanya "Fossus", yang secara harafiah memang "menggali" sisa-sisa organisme dan tumbuhan dari masa lalu yang diawetkan. Ia menggunakan ukiran kayu padat, dilapisi resin khusus, dan warna alami yang tampak tak selesai. Ardo menampilkan bentuk asli Cortez pada generasi pemakai yang baru.