Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanyaan Populer Seputar Suplemen

Kompas.com - 23/06/2012, 11:00 WIB

Menurut Davir Kiefer, MD, dari Universitas Arizona, seperti dikutip WebMD, perbedaan utama adalah pada kadar zat besi. Perempuan belum menopause membutuhkan zat besi lebih banyak daripada pria karena kehilangan banyak zat besi ketika menstruasi. Setelah menopause, zat besi pria dan perempuan memiliki kadar yang sama. Selain itu, setelah menopause, perempuan membutuhkan lebih banyak kalsium daripada pria untuk kekuatan tulang.

5. Dapatkah penyakit menyebabkan defisiensi vitamin atau mineral?

Ya. Kondisi seperti penyakit crohn dan kolitis, yang menyebabkan radang kronis di usus besar, dapat mengganggu penyerapan sejumlah vitamin atau mineral, sehingga menyebabkan defisiensi. Kecanduan alkohol tingkat parah juga bisa menyebabkan defisiensi, terutama vitamin B dan magnesium. Ketidakseimbangan jumlah bakteri baik, yang bertugas memecah makanan, juga dapat menyebabkan seseorang kekurangan vitamin atau mineral.

6. Haruskah saya khawatir dengan kelebihan asupan vitamin?

Zaman sekarang, segala sesuatu yang memungkinkan untuk ditambah, pasti akan ditambah, termasuk vitamin dan mineral. Mulai dari air mineral dalam botol hingga jus jeruk. Kedengarannya ide itu memudahkan Anda mencukupi asupan vitamin dan mineral harian. Lalu, apakah Anda berisiko bila terlalu banyak mengasup nutrisi penting tersebut? Iya, apalagi jika Anda mengasupnya dalam dosis besar. Terlalu banyak vitamin C, misalnya, ditandai rasa mual, diare, dan kram perut. Terlalu banyak selenium menyebabkan rambut rontok, kelelahan, dan kerusakan saraf ringan. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengasup terlalu banyak vitamin dan mineral. Karena itu, ada baiknya minum suplemen vitamin dan mineral sesuai dosis yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter.

7. Apa indikasi bahwa saya kekurangan salah satu vitamin atau mineral penting?

Kekurangan vitamin atau mineral biasanya akan menunjukkan gejala, misalnya cepat lelah, kulit pucat, kuku atau rambut rusak, diare, daya ingat lemah, atau kekebalan tubuh menurun. Tentu saja, kekurangan vitamin atau mineral harus dalam kondisi sangat ekstrem sampai dapat menimbulkan gejala. Jika Anda khawatir kekurangan salah satu vitamin atau mineral, ada baiknya berkonsultasi ke dokter. Tes bisa dilakukan untuk mengukur kadar vitamin atau mineral penting, seperti vitamin D, vitamin B12, atau zat besi. (Dian Savitri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com