JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat keamanan Hermawan Sulistyo mengatakan, jaringan teroris di Solo diduga kuat tak terkait dengan jaringan Al Qaeda yang memiliki struktur yang solid. Hal ini tercermin, di antaranya, dari senjata yang digunakan, yakni pistol. Sementara itu, jaringan Al Qaeda, yang pernah dipimpin oleh Osama bin Laden, biasanya menggunakan bahan peledak.
"Lepas dari itu, jaringan teroris lama juga tinggal sedikit. Usia mereka pun sekitar 50 tahun," kata Hermawan kepada para wartawan di Jakarta, Sabtu (1/9/2012).
Hal lain yang membedakan antara jaringan teroris Solo dengan Al Qaeda adalah target sasarannya. Al Qaeda selalu menargetkan simbol-simbol Barat, sementara jaringan ini menargetkan kepolisian.
Hermawan, yang pernah menjadi staf ahli mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri, juga mengatakan, jaringan teroris di Solo ini eksis karena memiliki kesamaan ideologi dalam menciptakan aksi teror. Jaringan ini juga dikatakan mengalami kemunduran.
"Dilihat dari aksi dan senjata teror, mereka (teroris) mengalami kesulitan dana. Itu karena mereka tidak lagi menggunakan bahan peledak, namun hanya pistol yang ditujukan untuk menembak aparat. Dalam hal ini polisi adalah sasaran mereka," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.