Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2013, 14:42 WIB

KOMPAS.com — Tak ada makanan yang paling tepat untuk bayi selain air susu ibu (ASI). Berbagai penelitian sudah menunjukkan bahwa ASI mengandung berbagai nutrisi yang sangat diperlukan bayi sehingga bayi tak butuh makanan tambahan lain sampai usianya satu tahun. Setelah itu, bayi baru membutuhkan tambahan energi dan nutrisi dari makanan pendamping ASI (MPASI).

Namun, sampai saat ini masih banyak ibu muda yang sepertinya tidak puas jika hanya memberikan ASI kepada bayinya.

"Mereka justru berpikir untuk memberikan susu formula kepada bayinya. Dalam pemahaman mereka, susu formula jauh lebih baik daripada ASI karena adanya banyak tambahan nutrisi di dalamnya. Padahal ini adalah pemikiran yang sangat salah," ungkap Inna Banani dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) kepada Kompas Female.

Salah kaprah akan fungsi susu formula ini sangat disayangkan Inna. Susu formula bukanlah makanan tambahan atau pendamping ASI karena ASI saja sudah sangat cukup untuk memenuhi nutrisi bayi. Susu formula sebenarnya adalah "obat" yang harus diresepkan oleh dokter. Penggunaan susu formula pun hanya diberikan kepada bayi-bayi yang bermasalah karena tidak bisa minum ASI.

Dalam kasus bayi prematur pun, ASI terbukti bisa membantu bayi meningkatkan bobot tubuh, status gizi, dan juga menutrisi tubuhnya dibandingkan dengan susu formula. Inna menambahkan, kebaikan ASI tidak mengandung bahan kimia seperti bahan penyusun susu formula.

"Sayangnya, pemerintah belum sepenuhnya fokus pada masalah peredaran bebas susu formula ini. Padahal sebenarnya, Indonesia sudah memiliki UU sendiri yang mengatur hal ini. Namun, belum ada tindakan tegas atas pelanggaran hak bayi untuk mendapat ASI ini," sesalnya.

Status sosial

Selain adanya salah paham akan manfaat susu formula (yang sebenarnya tidak lebih bagus daripada ASI), banyak ibu yang memilih menggunakan susu formula karena terbayang akan status sosial yang didapat. Dalam lingkungan sosial tertentu, ibu yang memberi susu formula untuk bayi dianggap sebagai orang yang berstatus ekonomi menengah ke atas. Maklum, harga sekaleng susu formula cukup mahal.

Inna mengungkapkan bahwa AIMI pernah membandingkan pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan susu formula selama dua tahun (sama dengan ASI eksklusif) yang per satu anak bisa menghabiskan Rp 25 juta lebih. "Bandingkan saja dengan saat Anda memberikan ASI, semuanya gratis dengan nutrisi yang paling lengkap daripada semua susu formula merek apa pun," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com