Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricky Mulani: :"Head Hunter" Bukan Semata soal Biaya tapi Efisiensi

Kompas.com - 12/03/2015, 11:00 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com -- Selama ini, kita mengetahui bahwa profesi head hunter atau executive search, umumnya memang bekerja untuk merekrut pegawai dengan posisi manajerial ke atas.

Namun demikian, menurut Ricky Mulani selaku President Director, Quantum Select International, perusahaan head hunter asal Indonesia, mengatakan bahwa saat ini mulai terjadi perubahaan pada permintaan klien perusahaan.

"Zaman dulu, kira-kira 15 tahun lalu, perusahaan yang memakai jasa head hunter, mereka pasti mencari posisi manajerial ke atas. Maka, itu identik dengan executive search, atau seseorang yang memiliki jabatan, yang sedang tidak mencari pekerjaan," ujar Ricky. 

Selanjutnya, Ricky menerangkan, awal mula kata "Head Hunter" sendiri berasal dari para pencari pegawai posisi top level manajerial. Mereka tak mungkin mengirim CV atau lamaran kerja. Jadi, mereka itu harus dihijack dan dicari oleh perusahaan yang mengincar mereka menjadi pegawai. 

Namun sekarang, ternyata peran head hunter mulai meluas seiring perjalanan waktu. Ricky menjelaskan bahwa sekarang sudah banyak perusahaan-perusahaan yang memakai jasa head hunter berdasarkan tingkat keterdesakan pencarian pekerja. Posisi seperti staf IT, management trainee, dan sekretaris, juga sudah mulai dirambah oleh head hunter untuk memenuhi kebutuhan klien.

"Mindset klien sudah berubah, bukan sekedar biaya, melainkan lebih ke efisiensi, yang penting cepat, tepat, lalu biaya tak jadi masalah," imbuhnya.

Klien-klien dari pengguna jasa head hunter sendiri, diakui Ricky, bisa berasal dari ragam perusahaan. Namun, selama ini, permintaanm terbesar berasal dari Human Resource Department sebuah perusahaan.

"Hampir 80 persen yang menghubungi kami adalah HRD," pungkasnya.

Sementara itu,  untuk posisi paling tinggi, seperti misalnya presiden direktur dan sebagainya, biasanya akan menggunakan jasa head hunter apabila perusahaan tidak ingin pihak lain tahu bahwa mereka sedang mencari kandidat untuk sebuah posisi bergengsi.

"Ketika sudah mau goal, pada akhirnya presedir akan mengikutsertakan HRD. Namun, segi negosiasi gaji, dan benefit lainnya, HRD yang menangani," jelas Ricky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com