Dianggap Kelebihan Berat Badan, Pramugari Ini Dilarang Terbang

KOMPAS.com -- Pernahkah Anda mengetahui alasan seorang pramugari dilarang bekerja di dalam pesawat untuk membantu para penumpang sepanjang penerbangan? Seorang pramugari di Tiongkok dilarang memasuki pesawat dan bekerja lantaran dianggap kelebihan berat badan.

Menurut laporan The Sun, tidak diketahui secara pasti identitas sang pramugari yang dilarang terbang tersebut. Namun, disebutkan bahwa dia adalah pramugari maskapai penerbangan Qingdao Airlines. Menurut sang pramugari, dia dinyatakan tidak memenuhi ketentuan wajib yang diterapkan pihak maskapai terkait tinggi dan berat badan.

Mengenai tudingan ini, pihak maskapai penerbangan Qingdao Airlines pun segera menyangkal. Menurut pihak perusahaan, aturan berat badan kru kabin yang ideal, bertujuan untuk membantu mereka lebih sigap dalam bekerja. Selain itu, pihak perusahaan pun menyatakan bahwa mereka ingin para kru kabin memiliki citra tubuh yang baik.

"Kami memperhatikan bahwa standar berat badan yang diterapkan akan meningkatkan kemampuan kru kabin untuk dapat merespon situasi darurat. Kami juga berharap bahwa kru kami mampu menjaga bentuk tubuh yang baik," tulis pihak perusahaan Qingdao Airlines.

Mengutip situs resmi Qingdao Airlines, pihak maskapai mewajibkan para pramugari berusia tidak lebih dari 30 tahun. Adapun tinggi badan yang ditentukan adalah antara sekira 165 cm hingga 175 cm. Sementara itu, ketentuan berat badan adalah sekitar 50 kilogram hingga hampir 70 kilogram.

Namun, pihak otoritas di Tiongkok mewajibkan pramugari memiliki berat badan antara 45 kilogram hingga 72 kilogram. Adapun tinggi badan yang ditentukan adalah antara sekira 158 cm sampai 172 cm. Banyak maskapai penerbangan internasional menghapus ketentuan tinggi dan berat badan bagi kru kabin, tapi mewajibkan mereka untuk lulus dalam ujian kebugaran fisik.  

Sumber: http://www.thesun.co.uk/sol/homepage/features/6611299/Flight-attendant-Too-Fat-to-fly.html