Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tes Medis yang Lebih Akurat Deteksi Risiko Penyakit Jantung

Kompas.com - 07/04/2017, 09:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Alih-alih melakukan pendekatan medis yang ada saat ini untuk menilai risiko penyakit jantung seseorang, ahli jantung di UT Southwestern Medical Center mengatakan, ada lima tes gabungan yang perlu dilakukan untuk mendeteksi risiko penyakit jantung dengan lebih efektif dan akurat.

Strategi saat ini bergantung pada pengukuran tekanan darah, kolesterol, keberadaan penyakit diabetes, kondisi pradiabetes dan riwayat merokok.

“Gabungan tes ini benar-benar kuat dalam mengidentifikasi risiko tak terduga pada individu dengan beberapa faktor risiko tradisional. Mereka adalah orang-orang yang tidak akan menyadari bahwa mereka berisiko penyakit jantung dan karenanya mungkin tidak ditargetkan untuk terapi preventif,”kata Dr James de Lemos, dalam rilis beritanya.

Dalam studi mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, para peneliti menggunakan data dari dua penelitian sebelumnya yang melibatkan hampir 9.000 subjek.

Pekerjaan mereka sebagian didanai oleh NASA, sebagai bagian dari upaya untuk merancang strategi untuk memprediksi penyakit jantung pada astronot.

Astronot bukan satu-satunya orang yang bisa mendapatkan keuntungan dari tes ini, kata para peneliti. Tes ini juga dirancang untuk publik.

Namun, tetap yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung untuk memastikan tingkat risiko Anda.

Dan inilah lima tes medis yang disarankan oleh para peneliti:

Elektrokardiogram (EKG)

EKG menyediakan informasi tentang penebalan otot jantung. Kondisi otot jantung membesar dikenal sebagai penyakit hypertrophic cardiomyopathy. Kondisi ini bisa diwariskan, atau disebabkan oleh tekanan darah tinggi, atau penuaan.

Pemindaian Kalsium Koroner (Coronary Calcium Scan)

CCS adalah CT scan jantung yang bersifat terbatas dengan radiasi rendah untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar kalsium di arteri jantung Anda.

Tiga tes darah

Salah satu tes darah berguna untuk mengidentifikasi kadar protein tertentu yang menunjukkan peradangan. Tes darah lainnya untuk mencari keberadaab hormon yang mengungkapkan stres pada jantung.

Tes ketiga untuk mengidentifikasi protein tertentu (troponin T dengan sensitivitas tinggi) yang menunjukkan kerusakan pada otot jantung.

Salah satu peneliti mencatat, bahwa tes-tes ini jika dilakukan sendiri-sendiri (tidak digabung) telah terbukti efektif untuk menentukan risiko penyakit jantung.

Namun, menggabungkan mereka mereka bersama-sama akan memberikan pandangan yang lebih komprehensif dan akurat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com