KOMPAS.com - Agar anak semangat menjalani puasa sebulan penuh, banyak orangtua yang menjanjikan hadiah berupa materi. Pada dasarnya sah-sah saja menawarkan hadiah agar anak bersemangat, namun jangan terus menerus.
Psikolog Roslina Verauli mengatakan. bila pemberian hadiah materi sebagai penyemangat dilakukan sesekali, maka tak jadi masalah.
“Kalau setiap puasa begitu, anak akan menganggap bahwa setiap aksinya (puasanya) berbayar dan bukan sosial,” kata Vera di acara Bebelac “Juara Hebat Kebaikan” di Jakarta Pusat, Senin (22/5/2017).
Padahal, aktivitas berpuasa sejatinya bukan bertujuan untuk mendapatkan hadiah, melainkan ibadah.
Vera mengatakan, ketimbang memberi materi, hadiah yang bisa diberikan adalah berupa ucapan penyemangat. Dia mencontohkan agar orangtua mengucapkan selamat seperti ‘good job atau you are good’ atas pencapaian anak untuk berpuasa satu bulan penuh.
Ucapan semacam itu merupakan penghayatan dan bagian dari penguatan ke diri anak, sehingga anak merasa kompeten.
“Ingat, kalau dia merasa kompeten, itu bagian dari kecerdasan emosional, dia merasa mampu. itu beda dikasih hadiah dibandingkan ucapan goodjob,” kata dia.
Selain itu, Vera mengatakan tujuan anak berpuasa untuk mengendalikan diri, yang tak lain sebagai regulasi emosi. Bagi anak, regulasi emosi itu penting karena berdampak pada kecerdasan emosional dan sosial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.