Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr.Retha Arjadi, M.Psi
Psikolog

Retha Arjadi adalah psikolog klinis yang aktif berpraktik di Kalea dan International Wellbeing Center. Dalam praktiknya, ia berfokus pada penanganan berbagai masalah psikologis yang dialami oleh klien berusia dewasa. Selain berpraktik, ia juga mengajar sebagai dosen honorer di Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Mendampingi Orang Terdekat yang Mengalami Depresi

Kompas.com - 09/06/2017, 03:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Depresi adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan gejala utama berupa kondisi perasaan yang menurun dan kehilangan motivasi untuk melakukan berbagai hal. Gejala-gejala lainnya dapat mencakup masalah pada pola tidur, pola makan, kecenderungan mudah lelah, hingga pemikiran bunuh diri.

World Health Organization (WHO) pada tahun ini mengangkat tema Depression, let’s talk! (Depresi, ayo bicara!) untuk Hari Kesehatan Dunia. Edukasi mengenai depresi dan ajakan kepada setiap orang untuk mau bicara saat merasa mengalami gejala depresi telah disosialisasikan oleh WHO melalui berbagai medium.

Selain itu, pentingnya memahami cara mendampingi dan memberi pertolongan kepada mereka yang mengalami depresi juga ikut disosialisasikan.

Depresi dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anggota keluarga, sahabat, teman, dan kerabat yang kita temui sehari-hari. Gejala depresi dapat jelas terlihat, tetapi seringkali juga tidak demikian, sehingga ada baiknya jika kita mengedukasi diri mengenai gejala-gejala depresi dan berusaha lebih peka terhadap kondisi orang-orang di sekitar kita.

Dengan begitu, jika kita mendapati orang di sekitar kita menunjukkan gejala depresi, kita dapat mendampingi dan membantunya mendapatkan pertolongan yang ia perlukan.

Hal paling sederhana namun bermakna yang dapat kita lakukan adalah mengajak orang tersebut bicara, menanyakan apa yang sedang mengganggu pikirannya, mungkin terkait dengan apa yang dialaminya di rumah, di sekolah/kuliah/pekerjaan, di lingkungan pergaulan, dan lainnya, kemudian menyediakan diri untuk mendengarkan ceritanya tersebut.

Seringkali menceritakan masalah yang sedang dihadapi sudah dapat membantu meringankan beban psikologis yang dialami oleh orang tersebut. Selain itu, kita dapat bertanya lebih lanjut, bantuan apa yang kira-kira dapat kita berikan untuk membuatnya merasa lebih baik atau berinisiatif menawarkan bantuan yang sederhana, seperti menemani beraktivitas.

Jika kondisi orang tersebut sudah terbilang mengkhawatirkan, misalnya gejala-gejalanya sudah terbilang berat atau ada kecenderungan menyakiti diri sendiri, kita dapat menyampaikan bahwa kita khawatir dengan kondisinya dan menyarankannya untuk menemui profesional (psikolog/psikiater).

Jika perlu, kita bisa menawarkan diri untuk mencarikan informasi profesional yang tempat dan waktu praktiknya sesuai dengan kebutuhannya.

Depresi adalah sesuatu yang dapat dicegah kemunculannya dan dapat ditangani jika sudah muncul. Dengan memahami depresi lebih dalam, niscaya kita dapat membantu orang-orang di sekitar kita yang mungkin sedang mengalami depresi.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com