Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 26 Mei 2018, 15:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pola hidup sehat tanpa dilengkapi dengan jam tidur yang cukup dan berkualitas ternyata masih membuat kita beresiko menderita banyak penyakit.

Orang dewasa tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam, sementara anak-anak membutuhkan lebih banyak, tergantung usianya.

Bahaya dari kurang tidur sudah sering dijelaskan, antara lain meningkatkan risiko obesitas, demensia, dan bahkan kematian dini.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan insomnia, di mana orang merasa sulit untuk tertidur dan bangun di malam hari.

Pada umumnya pada hari kerja waktu tidur kita sering berkurang. Nah, saat akhir pekan sebenarnya adalah waktu yang tepat untuk "membayar utang tidur".

Dikutip dari Express, penelitian terbaru mengungkapkan, tidur dengan jangka waktu pendek selama akhir pekan dikaitkan dapat naiknya risiko kematian dini secara signifikan.

Diterbitkan dalam Journal of Sleep Research, studi di Swedia tersebut menemukan, tidur kurang dari lima jam semalam selama akhir pekan meningkatkan risiko kematian dini lebih dari 50 persen.

Baca juga: Apakah Sehat Jika Tidur Seharian Saat Puasa?

Penelitian yang melibatkan hampir 44.000 peserta itu menyimpulkan, tidur singkat saat akhir pekan dikaitkan dengan peningkatan kematian pada subjek yang berusia kurang dari 65 tahun.

“Dalam kelompok usia yang sama, tidur singkat (atau tidur panjang) pada hari kerja dan akhir pekan menunjukkan peningkatan (risiko kematian),” ungkap pemimpin studi, Torbjorn Akerstedt.

Dia melanjutkan, sebagai gantinya, durasi tidur yang panjang di akhir pekan dapat mengimbangi kurang tidur pada hari kerja.

Walau demikian, Torbjorn mengatakan tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan kematian lebih awal.

The Sleep Council, sebuah organisasi yang mempromosikan soal kesehatan tidur mengatakan, menutup mata sangat penting untuk mengisi energi hingga pemulihan. 

Jumlah tidur yang dibutuhkan tergantung pada usia, jenis kelamin, kesehatan dan elemen lainnya, dan siklus tidur berubah seiring bertambahnya usia.

Orang berusia lebih dari 65 membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur sehari, sementara usia 18 - 65 tahun membutuhkan tujuh sampai sembilan jam sehari.

Ada beberapa cara berbeda untuk membuat tertidur lebih mudah.

Hipnoterapis Anandi menyarankan berbaring telentang dan letakkan kaki ke dinding untuk membantu cepat tertidur.

Tetap dalam posisi selama 10 menit membantu menenangkan pikiran, dan mempersiapkan untuk tidur malam yang nyenyak.

"Nama pose yoga ini adalah Viparita Karani," kata Anandi.

Pose ini dianggap bermanfat karena akan membuat saraf dan pikiran tenang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau