Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hawaii Larang Tabir Surya yang Rusak Tumbu Karang

Kompas.com - 09/07/2018, 14:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Gubernur Hawaii David Ige menandatangani aturan bersejarah pekan ini.

Aturan tersebut melarang penjualan tabir surya yang mengandung oksibenzon dan octinoxate—dua bahan kimia dianggap berbahaya bagi terumbu karang.

Hawaii adalah negara bagian Amerika Serikat pertama yang meloloskan undang-undang larangan penjualan tabir surya yang mengandung bahan kimia ini.

Aturan ini akan berlaku pada tanggal 1 Januari 2021.

“Di Hawaii, kami diberikahi menjadi rumah dari beberapa sumber daya alam paling indah di planet ini,” kata Ige pada penandatanganan, menurut The Huffington Post.

Namun, katanya, lingkungan alam di sini cukup rapuh dan interaksi antara manusia dengan Bumi dapat memiliki dampak panjang.

Karena itu, aturan ini dianggap sebagai langkah kecil pertama di seluruh dunia untuk benar-benar peduli tentang terumbu karang dengan cara yang tak lazim digunakan.

Baca juga: Area Tubuh yang Sering Luput Dipakaikan Tabir Surya

Masalah

Dilansir Men’s Health, sebuah studi tahun 2015 yang dilakukan para ilmuwan di University of Central Florida menemukan, oksibenzon, senyawa penyaringan UV umum, membunuh karang.

Senyawa itu menyebabkan kerusakan DNA pada tahap dewasa karang, merusak DNA dalam tahap larva, serta menghambat perkembangannya.

“Padahal, terumbu karang adalah ekosistem laut paling produktif di dunia, di mana dapat mendukung sektor perikanan, rekreasi, dan pariwisata," kata Profesor UCF John Fauth.

Selain itu, dia menambahkan, terumbu karang melindungi garis pantai dari gelombang badai.

Di seluruh dunia, nilai total terumbu karang luar biasa, dan kini dalam status bahaya.

Sebuah studi terpisah pada tahun 2015 yang diterbitkan dalam Archives of Environmental Contamination and Toxicology dan dilakukan oleh ahli biologi Craig Downs juga menemukan, bahan kimia menghasilkan polusi air dan memiliki efek buruk pada terumbu karang.

Pada 2012, Women's Health melaporkan, oksibenzon dan octinoxate sebenarnya bisa berbahaya bagi manusia juga, bukan hanya terumbu karang.

Baca juga: Mengapa Tabir Surya Berbahaya untuk Terumbu Karang dan Ikan

Menurut publikasi, ketika kulit menyerap oksibenzon, ia dapat menyebabkan reaksi alergi seperti eksim dan mengganggu kadar hormon.

Sementara octinoxate dapat merusak sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan dini.

Cara menemukan tabir surya yang lebih baik

Namun bukan perkara mudah untuk menemukan tabir surya yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Di Amerika Serikat, menurut Consumer Healthcare Products Association, 70 persen tabir surya di pasar AS mengandung oxybenzone dan hingga delapan persen mengandung octinoxate.

Merespon kondisi ini, Yayasan Kanker Kulit di AS pun mengirimkan siaran pers pada 3 Mei yang mendorong Food and Drug Administration (FDA) AS untuk menyetujui bahan tabir surya baru yang dianggap lebih aman.

"Undang-undang di Hawaii menekankan perlunya bahan tabir surya baru dan harus mengirim pesan ke FDA."

"Inovasi dalam formulasi tabir surya akan memberikan masyarakat lebih banyak pilihan untuk perlindungan matahari, sehingga berpotensi dapat menurunkan kanker kulit,” demikian tertulis dalam keterangan pers itu.

Baca juga: Memilih Tabir Surya yang Tidak Berbahaya untuk Biota Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com