BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Axis

Ide dan Karya, Dua Kunci Sukses Jadi "Influencer"

Kompas.com - 13/09/2018, 15:44 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada sebuah video, terlihat sesosok laki-laki mengenakan berbagai macam wig, tanktop putih, dan syal bermotif, sambil berjoget serta melakukan beragam ekspresi. Ternyata, ia meniru video musik girl band asal Korea Selatan, SNSD, yang berjudul Dancing Queen.

Tentu saja, sebagai sebuah video parodi, gerakan bibirnya juga menyesuaikan lirik lagu Dancing Queen. Upaya totalnya bukan hanya sebatas kostum, melainkan juga hafalan lirik untuk membuat konten parodinya lebih punya nilai.

Itulah aksi salah satu content creator Indonesia, Yoga Arizona dalam video buatannya. Laki-laki kelahiran tahun 1990 itu terlihat tak tanggung-tanggung untuk menciptakan konten parodi yang humoris dan bermutu.

Video yang diunggah Agustus 2017 lalu itu sekarang sudah mencapai lebih dari satu juta dua ratus ribu viewers. Cukup viral bukan?

Aksi Yoga yang total, ditambah shot gambar, dan editing yang kreatif, mendukung kelucuan video parodi tersebut. Akhirnya, semakin banyak pula orang yang subscribe kanal Youtubenya.

Salah satu video parodi buatan content creator, Yoga Arizona.Dok. Yoga Arizona Salah satu video parodi buatan content creator, Yoga Arizona.
Nah, siapa sebenarnya sosok Yoga Arizona?

Mulanya, ia populer sejak 2015 melalui Instagram karena sering mengunggah video berdurasi singkat dari aplikasi dubsmash. Dalam video itu, biasanya Yoga memparodikan cara bicara dan berekspresi penyanyi Syahrini, lengkap dengan atribut buatannya.

Lucunya, atribut tersebut terkadang berupa handuk yang dililitkan di kepalanya atau hanya sekadar jaket yang diakali agar bisa menjadi dress. Penampilan tiruan seadanya itu ternyata membuat orang terhibur sehingga semakin banyak pula yang jadi mengikuti akun Instagramnya.

Dilansir dari hai.grid.id pada 2015, awalnya Yoga merasa malu dengan video yang dia unggah. Namun, ternyata banyak followers-nya yang suka dan meminta ia terus membuat konten.

Singkat kata, Yoga pun semakin sering membuat konten parodi melalui ide-ide yang ia dapat.

Kini ia pun sudah menjadi influencer yang mempunyai lebih dari satu juta followers di akun Instagram.

Menjadi content creator, layaknya Yoga, membuat seseorang bisa berkreasi, melakukan yang disukai, sekaligus dibayar oleh brand-brand yang ingin beriklan melalui konten.

Namun, jangan sangka kalau menjadi content creator  tidak dengan mudah bisa langsung terkenal. Semuanya perlu totalitas dan konsisten dalam berkarya.

Beraksi positif di media sosial

Saat ini, di Indonesia semakin banyak anak muda, termasuk para influencer yang berpartisipasi membuat konten positif melalui media sosial. Salah satunya seperti Yoga Arizona yang menjadi sosok pembuka di awal cerita tadi.

Selain Yoga, ada pula sejumlah content creator lain yang digemari netizen. Untuk urusan konten komik strip, ada Nurfadli Mursyid yang berkarya dari akun Instagramnya @tahilalats.

Kemudian, ada juga Putri Nindya (@putrinindya) sebagai fotografer di ranah travel, lalu Stephanie Rose (@stephaniewose) yang merupakan seorang beauty vlogger sehingga kerap berbagi tips make up dan kecantikan.

Ketika ada kesempatan, para influencer itu tak segan berbagi kepada followers, termasuk orang lain yang baru mengawali diri menjadi content creator.

Bulan Agustus lalu, contohnya, Yoga Arizona sharing pengalamannya selama ini dalam membuat konten di media sosial melalui acara Axis Pop Up Station yang diadakan di Jakarta dan Jember.

Salah satu suasana Axis Pop Up Station yang diadakan di Jember.Dok. Axis Salah satu suasana Axis Pop Up Station yang diadakan di Jember.
Cukup banyak anak muda yang antusias berpartisipasi dalam event tersebut. Manfaatnya, bisa mengasah kemampuan dan passion mereka, sekaligus belajar pada content creator yang sudah lebih berpengalaman.

Intinya, acara Axis Pop Up Station sukses jadi wadah bagi anak-anak muda untuk berkumpul, berkarya, dan pengembangan potensi yang mereka miliki.

Ada berbagai workshop, sharing session, kolaborasi komunitas, dan pameran komunitas dari acara yang sudah digelar sejak 10 Agustus 2018 ini.

Direktur Komersial XL Axiata, Allan Bonke mengatakan kalau Axis Pop Up Station hadir di 9 kota besar di Indonesia agar semua anak muda yang ada di kota-kota lain di luar Jakarta juga bisa ikut.

“Harapannya semakin tersebar virus kreativitas era digital ke anak-anak muda kita di berbagai daerah, sehingga mereka tidak hanya akan sekadar menjadi pengguna teknologi, namun juga sekaligus mampu memanfaatkannya untuk berbagai tujuan positif,” ujar Allan.

Selanjutnya, Axis Pop Up Station akan hadir di Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, Bandung, Malang, dan Jogjakarta. Bagi Anda yang sedang mengasah kemampuan sebagai content creator melalui passion Anda, ada bagusnya luangkan waktu dan ikuti berbagai aktivitas di sini.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com