Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 Januari 2019, 12:15 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Lihat kembali tren fashion sepanjang tahun 2018 berdasarkan data mesin pencari raksasa Google.

Gaya berbusana 80-an paling diminati di Amerika. Kata kunci "1980 Fashion" berada di peringkat pertama dan di nomor 10 ditempati oleh 80s mens fashion.

Berikut adalah 10 busana yang paling banyak di-googling:

1. Fashion 1980-an
Model pakaian 1980 muncul kembali untuk musim gugur 2018 dan menjadi yang paling dicari. Tren ini diprediksi masih akan disukai sampai awal tahun 2018 ini.

Busana mantel dengan bantalan bahu yang besar dan lebar serta gaun laffeta menjadi pakaian yang terinspirasi dari tren 80-an. Rumah mode Marc Jacobs banyak menampilkan gaya tahun ini.

2. Grunge Style
Di peringkat kedua ada Grunge Style sebagai busana yang paling banyak dicari. Gaya Grunge muncul di akhir tahun 80-an dan awal 90-an.
Kemeja kotak-kotak, ripped jeans, kaus band, dan combat boots adalah bagian dari model tersebut masih terus dikenakan sampai saat ini.

3. Fashion 1990-an
Mengingat model pakaian 80-an dan Grunge berada kedua teratas, tak heran 90s fashion berada di posisi ketiga. Keduanya berjalan beriringan.

4. Fashion 2000-an
Mungkin kita berpikir bahwa model pakaian 2000-an sudah berakhir. Nyatanya, perpaduan jaket dan celana panjang cukup banyak dicari pada tahun ini.

5. Meghan Markle
Di tahun 2017, perhatian dunia tertuju pada pengumuman pernikahannya dengan Pangeran Harry. Akan tetapi puncaknya terjadi pada bulan Mei tahun ini ketika ia memakai gaun pernikahan Givenchy.

Setelah bergelar sebagai Duchess of Sussex, gaya berbusananya selalu memanjakan mata para pengemarnya, termasuk gaun-gaun yang dipakainya dalam tur kerajaan ke Australia, Selandia Baru, Fiji dan Tonga.

Meghan Markle saat beradai di Fashion Award 2018 Meghan Markle saat beradai di Fashion Award 2018
6. Men’s Fashion
Para pria mulai beralih ke internet untuk medapatkan saran tentang busana, sama seperti dengan wanita.

7. Harajuku Fashion
Pencarian dengan model pakaian ini semakin banyak dicari di tahun 2018 ini. Nama Harajuku mengacu pada satu pasar di Tokyo, Jepang.
Dilansir dari Fashion Rebels, model pakaian ini mempunyai arti “gerakan melawan aturan sosial yang ketat dan tekanan untuk menaati norma yang berlaku”.

8. Hipster Style
Busana Hipster berada di 10 besar busana yang paling dicari. Kemeja Flanel, kacamata dengan bingkai besar, overall, beanies, dan worn-in Converse menjadi beberapa barang yang paling sering dipakai untuk gaya ini.  

9. Kate Middleton
Tak hanya Meghan Markle, Duchess of Cambridge atau Kate Middleton tetap berada di hati warganet.

Kehadiran Pangeran Louis di keluarga kerajaan turut menjadi perhatian dunia. Tentu saja gaya berpakaian Kate menjadi perhatian utama, seperti Gaun Erdem yang dikenakannya pada saat jamuan makan malam di Stockholm.

10. 80s Mens Fashion
Busana 80-an ternyata lebih banyak dicari untuk para pria. Masyarakat di Colorado dan Washington menaruh minat yang tinggi untuk model berpakaian ini.  (Aldo Christian Sitanggang)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau