JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orangtua yang secara sadar maupun tidak memberikan gadget (gawai) kepada anak, ketika sang anak bosan atau sedang rewel.
Padahal, idealnya anak tidak dikenalkan dengan gadget terlalu dini, apalagi ketika masih bayi.
"Anak bayi tidak usah pakai gadget, intinya begitu. Anak SD pun enggak usah terlalu banyak gadget-nya."
Begitu penjelasan Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi atau yang akrab disapa Bunda Romi saat ditemui di Jakarta, Selasa (29/1/2019) kemarin.
Menurut Romi, pengenalan gadget kepada anak sejak bayi berpotensi mengganggu perkembangan anak, karena kurang optimalnya stimulasi yang diberikan.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Regulasi Pembatasan Pemakaian Gawai
Mulai dari stimulasi kognitif, motorik halus, motorik kasar, sensorik, dan lainnya.
Romi menyarankan para orangtua lebih kreatif memberikan stimulasi langsung dengan barang-barang yang ada di lingkungan anak.
"Misal belajar warna, kan tidak selalu harus beli balon. Ada macam-macam, bisa lewat bunga, wadah tempat makan, lainnya," ucapnya.
Namun, bukan berarti orangtua juga harus melarang penuh penggunaan gadget oleh anak.
Gadget boleh digunakan asalkan ada usia dan waktu yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.