Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 28 Juni 2019, 08:08 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Cold brew adalah proses pembuatan minuman kopi tanpa air panas yang kini sedang digemari. Membuatnya pun, secara teori, terlihat gampang. Cukup masukkan bubuk kopi, tuangkan air dingin, tutup wadahnya, dan biarkan antara 8-12 jam.

Namun ternyata pada prakteknya, banyak orang mengeluhkan cold brew buatannya berasa datar, flavour kopi tidak keluar, atau bisa jadi malah pahit saja.

Sementara, beberapa kedai kopi bisa menyajikan cold brew dengan rasa yang nikmat. Salah satunya adalah Starbucks, dengan produk barunya Draft Nitro Cold Brew.

Bagaimana cara membuatnya dan apa rahasianya?

Mirza Luqman Effendy, pecinta kopi sekaligus senior learning manager di Starbucks mengajak kami "mengintip" proses pembuatan cold brew Starbucks yang diinfus dengan nitro tersebut.

Menurutnya ada beberapa hal yang musti diperhatikan saat membuat kopi dengan metode cold brew.

1. Biji kopi yang tepat

Tidak semua biji kopi menghasilkan rasa yang sama. Ada jenis kopi yang cocok dibikin espresso, ada yang enaknya dibuat kopi susu, dan ada juga yang nikmat diseduh dengan metode French Press atau Drip V60. Begitu juga dengan cold brew.

"Untuk cold brew, kami memakai blend yang merupakan campuran dari biji kopi dari Afrika dan Amerika Latin yang dibuat khusus untuk disajikan dingin," ujar Mirza di Starbucks Oakwood, Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Biji kopi dari kedua daerah ini pada umumnya memiliki profil rasa coklat dan sitrus sehingga cold brew yang dihasilkan terasa lembut, manis alami dan menyegarkan.

Mirza Luqman dari StarbucksKompas.com/Wisnubrata Mirza Luqman dari Starbucks
Menurut Mirza, Starbucks sudah meneliti berbagai macam kopi hingga sampai pada pilihan-pilihan ini. Umumnya kopi yang dipilih untuk cold brew adalah yang memiliki karakter rasa manis karamel untuk menghasilkan rasa yang pas.

"Jenis kopinya sendiri bisa merupakan campuran dari berbagai kopi di Afrika dan Amerika Latin. Yang kami jaga adalah rasanya," ujar Mirza.

Untuk membuktikan bahwa campuran ini memang cocok dibuat cold brew, Mirza mempersilakan kami mencoba bubuk kopi yang sama, namun dibuat dengan seduhan air panas.

Ternyata rasa manis karamel dan rasa asam yang cenderung fruity tidak muncul secara optimal. Beda bila diseduh dengan cara cold brew,  di mana flavour itu muncul dan memberi karakter pada kopi yang kami minum.

Baca juga: 4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Menyeduh Kopi

2. Proses pembuatan

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau