KOMPAS.com - Banana Republic -Brand fesyen asal Amerika Serikat mendapatkan perhatian lebih setelah meluncurkan sederet koleksi hijab.
Produk jilbab yang dijual secara eksklusif di situs mereka, tersedia dalam berbagai warna dan gaya.
Hal ini menjadi perhatian sebab pilihan untuk membuat lebih banyak pakaian inklusif semacam ini dinilai sebagai hal yang berbeda.
Baca juga: Sampo Khusus Pengguna Hijab dengan Keharuman Sari Kasturi
Namun, kontroversi yang kemudian menyusul adalah penggunaan foto pada brosur penjualan di web Banana Republik, yang dinilai keliru.
Sang model Fatuma Yusuf pada salah satu gambar promosi tersebut terlihat mengenakan hijab, namun memadukannya dengan kaus ketat berlengan pendek.
Atau, ada pula gambar lain yang memperlihatkan sang model menggunakan kemeja dengan celah ke bawah dan kancing di dada terbuka. Hal itu dinilai keluar dari pakem busana muslim.
How is Banana Republic gonna release a hijab line and have a model wearing a hijab with a half sleeve shirt ???????? pic.twitter.com/7pNa6StSyO
— ???? (@momnerzzz) July 30, 2019
"Bagaimana mungkin Banana Republic merilis jilbab dan memakai model yang mengenakan jilbab tapi dengan kemeja lengan pendek?"
Demikian bunyi kicauan salah satu pengguna media sosial, @momnerzzz di Twitter.
Sementara, sebagian lainnya juga menunjukkan ketidaksukaan mereka terkait harga. Mereka menilai harga yang dipatok Banana Republic terlalu mahal.
Banderol yang dipasang untuk sebuah jilbab standar adalah mulai 39,5 dollar AS per helai, atau sekitar Rp 500 ribu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.