Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 11 Oktober 2019, 14:36 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Pria bernama Jeff Mills ini tak pernah menyangka akan mengalami obesitas.

Pasalnya, ia selalu rajin berolahraga sampai rutinitas kerja merengut waktunya. Pekerjaan tak lagi membuatnya bisa berolahraga secara efektif. Ia pun mulai mengonsumsi terlalu banyak lemak tinggi dan makanan manis.

Pada bulan Mei lalu, ia merasa pakaiannya mulai sempit dan dagunya memiliki double chin, hal yang tak pernah dialaminya seumur hidup.

Semua pakaiannya tidak ada yang muat hingga ia tidak bisa tidur nyenyak dan bahagia.

Di usia 49 tahun, berat badannya mencapai 86 kilogram. Lalu ia memutuskan bergabung ke klub kesehatan "Life Time" dan menjalani program penurunan berat badan selama 60 hari.

Bersama dengan pelatih pribadinya, Theo Marler, ia mulai rutin melakukan berbagai latihan untuk menurunkan berat badan.

Dia juga melakukan diet dengan membatasi asupan alkohol dan karbohidrat kompleks. Ia tak lagi mengonsumsi gula, makanan olahan dan produk susu.

Ketika pertama kali melakukan program penurunan berat badan bersama Theo di tahun 2018, ia fokus untuk membangun kekuatan bukan untuk menurunkan berat badan.

Setelah itu, ia mulai menambahkan latihan kardio selama 15 hingga 20 menit. Secara perlahan, ia juga mulai menerapkan latihan sirkuit dengan rompi seberat sembilan kilogram selama satu jam.

Ia menerapkan latihan kekuatan selama satu jam dan berlari dengan beban seberat 19 kilogram di bahu selama satu jam, dan menggabungkan olahraga renang dengan dive brick seberat 4,5 kilogram.

Dalam 30 hari pertama, ia berhasil menurunkan berat badannya. Kemudian ia terus berusaha untuk mendapatkan tubuh ideal. Alhasil, dalam 60 hari berat badannya turun sebesar 11 kilogram dan lemak tubuhnya berkurang dari 19,8 persen menjadi 8,7 persen.

Ia terus berusaha keras untuk mendapatkan tubuh ideal sampai tantangannya berakhir pada bulan Juli. Kini, ia memiliki berat 75 kilogram dan lemak tubuhnya turun menjadi 6,7 persen.

"Selama seminggu, saya berolahraga sekitar dua jam. Pada akhir pekan, saya berolahraga sekitar tiga jam itu gaya yang saya miliki," ucapnya.

Saat melakukan program penurunan berat badan, ia menyadari bahwa olahraga tidak dapat menggantikan pola makan yang buruk.

"Jadi sekarang, ketika saya bepergian, saya mencari toko kelontong di mana saya bisa mendapatkan salad dan dada ayam panggang, dan saya menemukan gym lokal dan membayar biaya akses — saya menjadikan itu prioritas," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau