Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Sumpah Pemuda: Saat Binaan Lapas Anak Pun Punya Masa Depan

Kompas.com, 28 Oktober 2019, 07:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Stigma negatif kerap kali menghantui para penghuni lembaga pemasyarakatan, tak terkecuali anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang menempati tempat tersebut.

Mereka kerap dianggap tak memiliki masa depan, sehingga saat keluar dari lapas kesulitan untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan.

Di sisi lain, pendidikan serta pekerjaan tak terbatas pada hal-hal berbau formal. Ada bidang di mana pengalaman dan ketekunan adalah kunci yang akhirnya bisa dijadikan sebagai mata pencaharian di masa depan—seperti seni dan aktivitas jalanan.

Berangkat dari hal tersebut, local brand Urbain Inc dan Karya Adalah Doa berinisiatif mengadakan “Akar Jeruji” yang dilakukan di Lapas Anak Pria, Tangerang pada 16 Oktober 2019.

Acara yang juga bagian dari Hari Sumpah Pemuda ini berupa gerakan anak muda yang diharapkan menguatkan para anak binaan di lapas anak dalam bidang seni dan aktivitas jalanan.

Dalam acara tersebut, terdapat sejumlah mentoring bidang seni dan aktivitas jalanan, seperti Breakdance, Bian “Kreate”; Streetball, Rico “Spinboy”; Skateboard, Satria Vijie; Hip-hop, Tuan Tigabelas; T-Shirt printing, Mohan Hazian Thanksinsomnia dan Fiyan Shining Bright; Street art, Gardu House; Ilustrasi, Hari Prast; hingga DJ, Trigger Management.

Dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rico, founder Urbain Inc mengungkapkan, ia dan Hari optimis jika semua rakyat Indonesia punya hak yang sama untuk menjadi putra terbaik bangsa.

"Acara ini memberi harapan dan inspirasi kepada anak-anak untuk ikut berkontribusi pada masyarakat ketika sudah keluar dari lapas," katanya.

Sementara itu, Hari mengungkapkan, acara ini dapat membekali anak-anak dengan keahlian di luar pendidikan formal yang diberikan saat ini, terutama dalam bidang kesenian dan aktivitas jalanan.

Aktivitas mentoring dan makna sumpah pemuda

Akar Jeruji memberikan kesempatan bagi para pelaku profesional di bidang seni dan aktivitas jalanan untuk memberikan mentoring kepada penghuni lapas anak. Mentoring dilakukan agar anak-anak tersebut dapat memiliki bekal setelah keluar dari tempat tersebut.

Berikut beberapa sesi mentoring serta makna sumpah pemuda bagi masing-masing pegiat seni dan aktivitas jalanan di Akar Jeruji.

- Street Art Graffiti

Acara Akar JerujiAkar Jeruji Acara Akar Jeruji
Dalam sesi mentoring, Garduhouse berbagi tentang teknik, serta membuat graffiti bersama dengan penghuni lapas anak.

Menurut Budi, perwakilan dari Garduhouse, ia cukup terkesan melihat anak-anak di tempat tersebut sudah mengetahui graffiti serta menguasai teknik seni jalanan tersebut.

Sementara gambar yang dibuat bersama bertuliskan “Never Give Up”. Tulisan yang dibuat dengan perasaan senang itu diharapkan membuat mereka tetap kuat dan semangat ke depan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau