Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 9 Februari 2020, 20:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melupakan kenangan masa lalu memang bukan hal yang mudah. Apalagi jika kenangan tersebut berhubungan dengan orang tercinta dan momen-momen membahagiakan.

Sulit melupakan kenangan masa lalu bahkan bisa membuat seseorang kehilangan semangat menjalani aktivitas sehari-hari, hingga sakit atau mungkin depresi.

Psikolog klinis dan konselor pernikahan, Randi Gunther, Ph.D, pernah menulis di laman Psychology Today tentang penyebab banyak orang sulit move on, terutama dari hubungan terdahulu.

Baca juga: Vanesha Prescilla Mengaku Gampang Move On dari Mantan

Proses move on biasanya lebih mudah bagi pasangan yang sepakat mengakhiri hubungan, namun tidak bagi mereka yang mengalami pemutusan sepihak, atau ditinggalkan orang tercinta.

Beberapa penyebabnya antara lain kekhawatiran tak mendapat pasangan baru yang sebaik mantannya, ketakutan akan kesendirian, dan kehilangan nilai diri karena sebelumnya bergantung pada pasangan.

Ada pula rasa takut gagal, hingga kenangan indah yang terus menghantui.

Data juga menunjukkan, banyak orang yang mengalami kesulitan dalam proses move on dari masa lalunya.

Mesin pencarian Google, misalnya, menemukan, di sepanjang 2019 move on menjadi salah satu kata kunci yang paling banyak dicari di Indonesia untuk kategori "Romance & Relationship".

Baca juga: Pura-Pura Move On Bantu Cepat Lupakan Mantan, Apa Sebabnya?

Sementara kata kunci kedua terbanyak adalah "melupakan mantan".

Dari kategori tersebut, kata kunci seputar "move on" cenderung lebih banyak dicari ketimbang kata kunci lainnya, seperti cara mendekati lawan jenis atau lainnya.

"Dari sini kelihatan bahwa banyak yang butuh bantuan untuk move on," kata Brand & Creative Lead Google Southeast Asia, Mira Sumanti di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mira Sumanti Brand & Creative Lead Google Indonesia 
KOMPAS.com/Kevin Rizky Pratama Mira Sumanti Brand & Creative Lead Google Indonesia

Secara khusus, Google berbagi delapan cara ampuh bagi kamu yang masih sulit move on di masa lalu.

Di setiap langkahnya, kamu bisa memanfaatkan fitur yang dimiliki Google supaya proses move on semakin lancar.

1. Menghilangkan jejak si dia

Dalam konteks hubungan asmara, orang yang ingin kamu hilangkan jejaknya mungkin adalah mantan kekasih.

Namun, move on sebetulnya tidak hanya untuk orang-orang yang baru mengakhiri hubungannya, melainkan dengan orang-orang yang baru sampai tahap pendekatan atau jika memiliki momen lainnya yang ingin dilupakan.

Baca juga: Cara Mempercepat Move On dari Mantan Kekasih

Hal pertama yang harus dilajukan adalah menghapus kenangan itu. Kamu bisa mulai dengan menghapus koleksi dari galeri foto dan video yang memperlihatkan wajah si dia.

Jika menggunakan Google photos, kamu bisa memanfaatkan fitur face recognition. Sehingga kamu tak perlu menghapus foto satu-satu, melainkan bisa sekaligus menghapusnya dengan satu langkah.

Tak hanya foto, kamu juga bisa menghapus file lainnya dari Google files.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau