Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Lebih Berisiko Alami Cedera Lutut, Apa Alasannya?

Kompas.com - 28/02/2020, 13:43 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lutut terdiri dari tulang paha, yang mana bagian bawahnya terdiri dari dua ujung bulat dengan bagian atas yang relatif datar dibandingkan tulang kering.

Berbeda dengan sendi pinggul yang lebih aman, sendi lutut jauh lebih terbuka dan jauh lebih rentan terhadap cedera.

Karena wanita memiliki pinggul yang lebih luas, tulang kaki bagian atas wanita memasuki lutut dalam sudut yang lebih besar dan melilit lutut.

Baca juga: Akupunktur, Cara Tradisional yang Efektif Redakan Nyeri Lutut

Hal ini membuat wanita lebih rentan terhadap jenis cedera tempurung lutut tertentu, seperti chondromalacia.

Perempuan juga rentan terkena masalah dengan ligamentum cruciate anterior, salah satu ligamen kunci yang membantu menstabilkan sendi lutut.

Cedera lutut memang mungkin terjadi karena kecelakaan, seperti jatuh, kecelakaan mobil, cedera olahraga atau sakit seperti artritis atau radang sendi.

Namun mayoritas masalah lutut disebabkan karena tekanan berlebih pada lutut yang terjadi ketika berlari, memanjat, atau olahraga high impact berulang.

Menurut sejumlah studi dan para dokter, selain karena ukuran pinggang yang memberi tekanan lebih pada sendi, perempuan juga lebih rentan karena hormon estrogen melemahkan ligamen.

Ini adalah faktor-faktor yang berada di luar kendali seseorang, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan seseorang untuk mengatasi nyeri lutut.

Menurut Ahli Kebugaran dan Direktur di Contours India, Chandra Gopalan, terlepas dari masalah yang berkaitan dengan hormon, masalah lain yang mempengaruhi lutut wanita antara lain adalah:

1. Lutut berdecit

Decitan yang dirasakan adalah akibat dari kisi tempurung lutut yang tidak selaras di ujung bawah tulang paha.

Perempuan sangat rentan terhadap sindrom ini karena panggul yang lebih lebar secara alami menyebabkan paha lebih condong ke dalam.

Kondisi ini memberikan kekuatan ekstra pada lutut perempuan. Solusinya, cobalah melakukan latihan penguatan lutut.

2. Rasa sakit yang tajam

Selama aktivitas fisik, kita mungkin pernah merasakan sakit yang tajam di antara tempurung lutut dan tulang kering.

Rasa sakit berlanjut sebagai rasa sakit yang konstan.

Penyebabnya adalah tendonitis, yang terjadi ketika tendon yang menghubungkan tempurung lutut dengan tulang kering meradang karena stres berulang dan terlalu sering digunakan.

Gejala muncul ketika kita meningkatkan frekuensi atau intensitas latihan.

Solusinya, cobalah mengurangi tingkat aktivitas fisik dan kompres menggunakan es. Lebih penting lagi, lakukan latihan penguatan lutut.

3. Lutut kaku

Ketika lutut kaku, kita akan mengalami kesulitan meluruskan atau menekuk lutut.

Penyebabnya adalah tulang rawan yang membuat sendi rusak karena usia atau kelebihan berat badan, sehingga membuat tubuh memproduksi lebih banyak cairan sendi di lutut.

Ketika tulang rawan habis sepenuhnya, tulang akan saling beradu dan terasa sakit.

Jika mengalaminya, cobalah untuk menurunkan berat badan.

Lalu, secara teratur lakukan latihan penguatan lutut. Saat lutut membengkak, kompres area tersebut dengan es, angkat kaki di atas bantal, dan istirahatkan.

Terakhir, jika kita pernah mengalami masalah lutut yang dirasa cukup mengganggu, berkonsultasilah dengan fisioterapi atau dokter sebelum memutuskan pengobatan tertentu.

Ada baiknya pula untuk mencari tahu alasan di balik rasa sakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com