Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sajadah Bermotif Ikat Rancangan Didiet Maulana, Mau?

Kompas.com, 9 Juni 2020, 09:52 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebanyakan sajadah (prayer mat) memiliki desain yang serupa, dengan detail kubah masjid yang tersemat dalam berbagai desain dan warna.

Namun, bagaimana jika motif tenun ikat Indonesia dijadikan inspirasi desain sajadah? Sangat menarik, bukan!

Ide ini direalisasikan oleh desainer Didiet Maulana melalui label IKAT Indonesia miliknya yang berkolaborasi dengan merek sajadah premium asal Singapura dan Kanada, Lasouk.

Didiet dan Lasouk melihat meluncurkan koleksi sajadah kolaborasi karena melihat adanya kebutuhan lebih untuk membawa perlengkapan beribadah pribadi dalam menghadapi masa kenormalan baru.

Andjani, salah satu sajadah dari tiga koleksi kolaborasi IKAT Indonesia by Didiet Maulana X Lasouk.Dok. Lasouk Andjani, salah satu sajadah dari tiga koleksi kolaborasi IKAT Indonesia by Didiet Maulana X Lasouk.

Koleksi sajadah ini menggabungkan keindahan dan kekayaan alam nusantara yang dihadirkan lewat selembar kain, dengan sajadah yang cantik, inovatif dan ramah lingkungan dari Lasouk.

"Lasouk senang mengangkat budaya tertentu untuk koleksinya. Di koleksi sajadah terdahulunya, kita bisa melihat betapa Lasouk sangat jatuh cinta dengan budaya Maroko."

Demikian diungkapkan oleh Founder Lasouk, Nadja Felgenheier melalui keterangan tertulis, (9/6/2020).

Koleksi IKAT Indonesia by Didiet Maulana X Lasouk mengelaborasi keindahan motif geometris nusantara, dengan harmoni warna yang natural. Disajikan dalam tiga desain, yakni:

1. Andjani Prayer Mat

Menggambarkan kesuburan tanah Indonesia dengan warna terakota yang mengesankan kehangatan. Andjani mengangkat motif tenun ikat dengan aksen yang menyatu, melambangkan persatuan. Terdapat aksen ragam hias menyerupai tumpal pada bagian tengah, menjadi titik pusat yang menggambarkan keseimbangan dan harapan baik.

Ghalia, salah satu sajadah dari tiga koleksi kolaborasi IKAT Indonesia by Didiet Maulana X Lasouk.Dok. Lasouk Ghalia, salah satu sajadah dari tiga koleksi kolaborasi IKAT Indonesia by Didiet Maulana X Lasouk.

2. Ghalia Prayer Mat

Mengilustrasikan keindahan negara kepulauan Indonesia dengan warna hijau kebiruan yang harmonis untuk membawa kesan sejuk. Aksen warna coklat yang berpadu dengan garis biru menggambarkan pesona bahari. Sementara, motif ikat yang saling berkesinambungan melambangkan kepercayaan yang tulus.

3. Shabira Prayer Mat

Melukiskan langit senja indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa dengan sentuhan warna biru dan merah yang syahdu. Aksen menjalar yang saling bertautan dalam bentuk motif ikat melambangkan keharmonisan dan persatuan dibawah cakrawala Indonesia.

Tiga koleksi tersebut terbuat dari suede empuk di bagian atas dan karet anti-slip di bagian bawah, membuatnya nyaman dan tidak licin saat digunakan beribadah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau