Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2020, 08:08 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber USA Today

KOMPAS.com - Perjalanan ke luar rumah di tengah pandemi Covid-19 menghadirkan beragam tantangan.

Setiap kegiatan -dengan beragam moda transportasi dan tempat tujuannya, memiliki tingkat risiko masing-masing dalam kaitan dengan infeksi virus corona.

Seorang dokter spesialis paru-paru di Klinik Cleveland, Joseph Khabbaza mengatakan, jalur utama penularan adalah kontak dengan tetesan pernapasan (droplet)yang keluar dari orang yang terinfeksi.

Baca juga: Cerita Nugie Pilih Sepeda untuk Alat Transportasi Sehari-hari

Untuk itu, masker wajah, pembatasan jarak, sering mencuci tangan, hingga disinfeksi menjadi hal-hal wajib yang perlu dilakukan.

Rangkaian langkah tersebut sudah menjadi hal standar, termasuk di sektor perjalanan dan transportasi.

"Setiap industri memiliki intervensi untuk membuat segalanya lebih aman," kata dia, seperti dilansir USA Today.

Khabbaza menjelaskan mengenai risiko-risiko yang dihadapi pada setiap perjalanan, mulai dari perjalanan dengan mobil pribadi, hingga menggunakan pesawat terbang.

1. Transportasi udara

Terlepas dari semua tindakan pencegahan yang ada saat ini, Khabazza mengatakan, perjalanan udara memiliki potensi penularan Covid-19 yang paling besar, terkait konfigurasi di dalam kabin.

Begitu berada di dalam kabin, kita cenderung tidak mengetahui siapa saja yang ada di dalam pesawat, dan relatif ada bersama orang-orang yang tidak dikenal.

Baca juga: Cara Naik Pesawat agar Terhindar dari Penyakit

Meski begitu, terbang dinilai lebih aman dari pada sebelum pandemi, karena adanya sejumlah perubahan yang dilakukan maskapai.

"Mereka telah mengatur perubahan untuk menawarkan keamanan sebisa mereka," kata Khabbaza.

Selain jarak dan sanitasi, masker wajah juga memberi lapisan perlindungan tambahan dari virus.

Kebanyakan penerbangan di AS, misalnya, saat ini mewajibkan semua penumpang menggunakan lapisan semacam itu.

2. Bus dan kereta

Seperti halnya maskapai, sejumlah penyedia jasa transportasi darat juga memberlakukan aturan pemakaian masker kepada penumpangnya.

Mereka juga mengatur pembatasan fisik jika memungkinkan, dan menerapkan disinfeksi seluruh permukaan yang sering disentuh secara lebih sering.

Menurut Khabbaza, transportasi darat seperti bus dan kereta memiliki risiko yang sama dengan transportasi udara.

Baca juga: Bepergian dengan Kereta Api Saat Hamil, Ini Aturannya...

"Pembatasan jarak tidak selalu memungkinkan karena virusnya akan terus berada di sana," ujar dia.

3. Transportasi laut

Meskipun sejumlah kapal pesiar dikabarkan menjadi klaster Covid-19, namun risikonya justru akan lebih rendah ketika mereka memutuskan untuk kembali berlayar nanti.

Tentunya, itu harus dibarengi dengan tindskan pencegahan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pelayaran dan dipatuhi oleh para penumpang dan awak kapal.

"Itu melibatkan seluruh pihak," kata Khabbaza.

Penumpang kapal pesiar dapat tetap terpisah dari kelompok lain di kapal dengan tinggal di kamar mereka sendiri.

Area umum kapal menawarkan ruang untuk jarak, sementara aktivitas luar ruang secara inheren lebih minim risiko dalam hal penularan penyakit.

Baca juga: Mengapa Menyalakan Mesin Mobil di Kapal Laut Berbahaya?

Penghapusan layanan makanan prasmanan menjadi langkah yang sedang dipertimbangkan oleh beberapa perusahaan pelayaran di AS.

Langkah itu tidak hanya dapat menghilangkan titik transmisi potensial untuk Covid-19, tetapi juga untuk penyakit bawaan makanan yang telah lama mengganggu operasi kapal pesiar.

4. Taman hiburan

Seiring dengan dijalankannya kenormalan baru di sejumlah wilayah, tempat-tempat hiburan juga perlahan dibuka kembali.

Namun, Khabbaza mengatakan, risiko terbesar mungkin datang dari perjalanan yang diperlukan untuk mencapai taman hiburan atau tempat-tempat wisata lainnya.

Mengapa taman bermain dianggap sebagai spektrum yang lebih aman?

Taman hiburan secara universal menerapkan perubahan yang mencakup pembatasan fisik, kewajiban mengenakan masker wajah, peningkatan ketersediaan pembersih tangan dan peningkatan frekuensi disinfeksi.

Taman hiburan juga sebagian besar berada di luar ruangan, sehingga memiliki risiko lebih rendah daripada ruang tertutup.

Kebanyakan taman hiburan juga membatasi jumlah pengunjung yang bisa masuk.

"Lebih sedikit orang jelas lebih baik daripada banyak orang," kata Khabazza.

5. Mobil

Khabazza menyarankan untuk mengambil tindakan pencegahan setiap kali kita keluar dari mobil, apakah untuk mengisi bahan bakar, makan, atau istirahat.

Baca juga: Robot Anjing Berikan Hand Sanitizer kepada Pengunjung Mal di Thailand

Ia merekomendasikan untuk menggunakan hand sanitizer setiap kali kita menyentuh permukaan di luar serta menahan godaan untuk menggunakan telepon ketika berkontak dengan permukaan di luar rumah.

"Itu adalah praktik yang sangat penting," kata dia.

Jika bepergian membawa anak-anak atau orangtua, kamu perlu menerapkan aturan ekstra. Sebab anak seringkali berlari-larian dan menyentuh barang-barang.

Ingatkan mereka untuk selalu mencuci tangan saat akan meninggalkan tempat yang dikunjungi dan, jika pergi ke tempat makan, bawalah makanan ke mobil untuk makan di sana.

Cara itu dapat meminimalkan kontak mereka dengan permukaan dan barang-barang lainnya yang mungkin sudah terkena tetesan yang terinfeksi.

6. Hotel

Hotel harus meningkatkan prosedur pembersihan dan disinfektan mereka pada permukaan sentuh tinggi dan area umum, serta menerapkan pembatasan fisik.

Baca juga: Mengapa Bercinta di Kamar Hotel Lebih Bergairah

Mayoritas hotel juga mengimbau pelanggan melakukan check-in online dan checkout otomatis untuk menghilangkan interaksi tatap muka.

Mereka menyegel barang-barang di kamar, seperti cangkir kopi dan gelas, dan telah menghilangkan layanan mini-bar.

Khabazza mengatakan, bukan ide yang buruk jika kamu mau membawa tisu desinfektan sendiri untuk dipakai membersihkan permukaan-permukaan di dalam ruangan.

Risiko Covid-19 dari perlengkapan rumah tangga menurut dia relatif rendah, meskipun staf hotel mungkin pergi dari kamar ke kamar dan membawa virus.

7. Berkemah

Menurut Khabbaza, berkemah mungkin menjadi aktivitas paling aman karena dilakukan di luar ruangan.

Selain itu, saat berkemah kita cenderung akan pergi bersama keluarga atau kelompok sosial yang sudah kita kenal.

Namun, beberapa area berkemah hingga hari ini masih tutup, termasuk beberapa area yang berada di taman nasional.

Jadi, sebelum mengunjunginya lebih baik kamu memastikannya terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber USA Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com