“Kami memiliki tim quality control (QC) yang teliti,” ungkap dia.
Jujun menjelaskan, sepeda Kreuz dibuat dari 65-70 persen material chromoly, yang dikombinasikan dengan besi atau high tensile/ hiten.
Chromoly terdiri dari chromium dan molybdenum. Karena ampuran kedua bahan itu maka sering disebut chro-moly/chromoly, cro-mo, atau CRMO.
Material ini sangat mirip dengan steel (baja), sehingga sifatnya pun sama yaitu keras, kaku, sangat kuat. Namun chromoly lebih ringan dan agak sulit berkarat dibandingkan baja biasa.
High tensile adalah kandungan yang biasa dijumpai pada sepeda-sepeda dengan harga murah, atau sepeda "jadul".
Baca juga: Kreuz, Sepeda Brompton Made in Bandung yang Laris Manis
Bahan Hiten terkenal kuat dan tidak mudah patah karena faktor kandungan besi tersebut.
Junjun sempat menjelaskan, untuk merangkai mainframe Kreuz, digunakan sistem las Tungsten Inert Gas (TIG) welding atau argon.
Sistem pengelasan TIG tersebut lalu dikombinasikan dengan brass welding (pengelasan kuningan).
Las TIG adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan proses las listrik modern lainnya.
Sebab, penyebaran panas yang berlebihan pada material yang dikerjakan dapat dikurangi dengan penambahan gas pelindung inert yang juga sekaligus gas pendingin.
Jujun lalu berharap, banjirnya pesanan ini berimbas pada perekonomian di Indonesia secara keseluruhan.
Sebab, secara tidak langsung, Kreuz pun menggerakkan UMKM di bidang konveksi, aksesoris, dan sektor usaha pendukung lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram