Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 14 Agustus 2020, 15:16 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Selama menjabat, Presiden Joko Widodo dikenal kerap menggunakan baju adat daerah tertentu saat menghadiri acara-acara kenegaraan.

Baju-baju adat yang dikenakan Jokowi pun langsung menjadi pembicaraan hangat oleh masyarakat karena keunikannya.

Seperti hari ini, Jumat (14/8/2020), saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI yang digelar dalam Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jokowi memilih menggunakan baju adat Suku Sabu, Nusa Tenggara Timur.

Selain baju adat Suku Sabu, berikut adalah deretan baju adat yang digunakan Jokowi:

1. Baju adat Bugis

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat hadir dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2017di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat hadir dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2017di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Dalam sidang tahunan MPR tahun 2017, Jokowi menggunakan pakaian adat Bugis.

Dia memakai songkok Bugis berwarna emas dan sarung songket bernuansa oranye dan merah marun.

Menariknya, dalam acara itu Wakil Presiden RI saat itu, Jusuf Kalla, yang merupakan orang Bugis justru mengenakan pakaian adat Jawa.

2. Baju adat Aceh

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersiap mengikuti upacara, Istana Merdeka, Jumat 17 Agustus 2018 pukul 09.35.Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersiap mengikuti upacara, Istana Merdeka, Jumat 17 Agustus 2018 pukul 09.35.
Dalam upacara Kemerdekaan RI yang ke-73 di Istana Negara tahun 2018, Joko Widodo menggunakan baju adat Aceh.

Sementara ibu negara, Iriana Joko Widodo memilih mengenakan baju adat Minangkabau, Sumatera Barat.

Baju adat Aceh yang dipakai Jokowi terdiri dari penutup kepala yang disebut kupiah meukeutop yang terbuat dari kain tetron berwarna merah, hijau, kuning, dan hitam.

Untuk atasan pakaian ini yang biasa disebut bajee, Jokowi memilih baju berwarna hitam berlengan panjang yang dilengkapi dengan hiasan sulaman kasab di ujung lengan.

Di bagian bahu kanan diletakkan boh ru bungkoh, hiasan berupa bungkusan, yang ujungnya terdapat boh ru.

3. Pakaian adat Sasak

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau