Memikirkan waktu untuk menentukan jawaban, ujar Stokes, membuat kita bisa memberi tanggapan yang baik dan menunjukkan kita berpikir kritis.
Tidak keras kepala dan menghargai pewawancara kerja
Ketika diskusi berlangsung, saran Green, ingatkan diri kita agar mau mengubah atau menyesuaikan pendapat kita saat memperoleh informasi baru.
"Sikap keras kepala bisa membuat pewawancara tidak senang," ujar dia.
Green juga menambahkan, komponen utama saat terlibat dalam diskusi adalah menghargai pengalaman pewawancara kerja.
Baca juga: Yang Harus Kamu Hindari agar Sukses Wawancara Kerja
Sikap itu, kata Stokes, bisa ditunjukkan lewat meminta izin kepada pewawancara kerja untuk berbagi sudut pandang yang berbeda.
Dengan demikian, rasa ingin tahu pewawancara terhadap kita akan terpicu.
"Kita tidak memaksakan pendapat kepada mereka, tapi mengajak mereka untuk mempertimbangkannya," kata dia.
Menurut Stokes, memutuskan untuk menantang pewawancara kerja akan melibatkan naluri dan apa yang membuat kita merasa nyaman.
Ia juga mengingatkan, wawancara adalah komunikasi dua arah.
"Pewawancara memegang apa yang kita inginkan (pekerjaan), dan kita juga memiliki keterampilan dan keahlian yang mereka butuhkan," ucap Stokes.
"Saat kita mengungkapkan pendapat yang sebenarnya, kedua belah pihak tahu apa yang mereka dapatkan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.