KOMPAS.com - Anak membutuhkan asupan nutrisi yang beragam agar proses tumbuh kembangnya berjalan lancar dan optimal.
Kurangnya asupan nutrisi tertentu membuat anak mengalami malnutrisi, dan proses tumbuh kembangnya menjadi terganggu.
Menurut dr. Marya W Haryono, MGizi, SpGK, spesialis gizi klinis RS Bunda dan RS Siloam Kebon Jeruk, malnutrisi atau kekurangan nutrisi tertentu masih dialami oleh sebagian anak di Indonesia.
"Kalau kita lihat dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, di Indonesia masih ada tiga persen anak yang menderita gizi buruk, dan 13 persen anak kekurangan gizi."
Begitu kata dr. Marya dalam Konferensi Pers Virtual Peluncuran Susu Milku pada Selasa (1/9/2020) siang.
Menurut dia, banyak faktor yang bisa memengaruhi asupan nutrisi anak, terutama jika anak tersebut memasuki usia sekolah.
"Bisa jadi orangtua sudah memperhatikan asupan nutrisi anak, tapi karena pengaruh lingkungan sekolahnya, banyak jajanan macam-macam, asupan nutrisi anak menjadi kurang diperhatikan. Ini yang harus kita tahu," tutur dr. Marya.
Ia menambahkan, anak dapat mencukupi asupan nutrisinya dengan susu, khususnya untuk pembentukan massa tulang.
"Seperti kita tahu, pembentukan massa tulang bisa dilakukan sejak usia anak-anak hingga dewasa (30 tahun). Dan nutrisi untuk kesehatan tulang bisa didapat dari ikan, telur, serta susu."
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, lanjut dr. Marya, anak berusia 6-12 tahun perlu kalsium sebanyak 1.000-1.200 mg per hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.