KOMPAS.com – Minyak esensial (essential oil) semakin populer di kalangan para ibu untuk mengatasi gangguan kesehatan pada buah hatinya. Misalnya saja untuk mengatasi susah tidur, hidung tersumbat, hingga batuk dan pilek.
Walau minyak esensial diklaim ampuh meredakan berbagai keluhan, tetapi penting untuk mengetahui penggunaannya secara aman pada bayi.
Minyak esensial merupakan minyak yang dibuat dengan sari tanaman yang melalui proses distilasi, cold pressed, ataupun absolute extraction. Bagian tanaman yang dipakai bisa berupa daun, bunga, akar, hingga bijinya.
Karena di pasaran banyak “minyak esensial” yang terbuat dari parfum sintetik, sebagai konsumen kita harus jeli dan memahami kandungan dalam produk yang kita beli. Apalagi produk ini tidak diregulasi seperti obat.
“Penelitian menyarankan pemakaiannya pada bayi di atas tiga bulan, tapi ada juga yang bilang usia enam bulan baru boleh dipakai,” kata dokter Reinita Arlin dalam acara peluncuran essential oil Trulife by Tupperware Essential Oil secara virtual (15/9/2020).
Baca juga: Beragam Cara Memakai Essential Oil
Karena kulit bayi masih sensitif, sebaiknya dioleskan sedikit di bagian bawah lengan dan dibiarkan selama sehari untuk mengetahui apakah ada reaksi alergi atau tidak.
Agar lebih aman, Reinita menyarankan agar minyak esensial dicampurkan ke alat diffuser untuk dihirup.
Penggunaan minyak esensial, lanjut Reinita, memang sebaiknya digunakan menggunakan carrier oil dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan minyaknya.
Jika anak memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti ada riwayat kejang atau penyakit bawaan lain, konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan minyak esensial.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.