KOMPAS.com - Tidak ada orangtua yang senang anaknya menjadi pembohong. Untuk mencegahnya, orangtua harus membiasakan anak berbicara jujur sedari dini.
Namun, dalam situasi tertentu mungkin saja anak terpaksa berbohong. Bila mengetahuinya, orangtua perlu memberikan "hukuman" yang tepat agar menjadi pembelajaran sehingga anak tidak berbohong lagi di kemudian hari.
Berikut kiat memberikan "hukuman" pada anak agar tidak berbohong lagi di kemudian hari seperti diungkap Your Tango.
1. Ajarkan tentang kebenaran tersembunyi
Setiap orangtua pasti pernah mendengar peribahasa "Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga."
Arti dari peribahasa tersebut adalah meskipun kebohongan ditutupi sedemikian rupa, pasti akan ketahuan juga.
Baca juga: Latih Keterampilan Empati Anak dengan Bermain Boneka
Kenalkan konsep ini ke anak dengan cara memintanya membersihkan kulkas yang di dalamnya ada bahan beraroma busuk. Anak pasti akan berkomentar tentang aroma tersebut.
Orangtua bisa menjelaskan bila aroma ibarat kebohongan. Saat kulkas ditutup, aroma mungkin tidak tercium. Tapi ada kalanya kulkas dibuka yang membuat aroma busuk tercium.
Mengajarkan hal tersebut membuat anak mengerti, sepandai apapun ia berbohong, tetap akan ketahuan pada akhirnya.
2. Menuliskan kalimat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.