KOMPAS.com - Dalam dua tahun terakhir, band grunge Nirvana berseteru dengan label perancang busana Marc Jacobs.
Perseteruan itu disebabkan oleh logo ikonik milik Nirvana, Smiley Face yang berwarna hitam dan kuning.
Menurut Marc Jacobs International, selama ini logo Smiley Face itu tidak pernah mendapat hak cipta.
Tim hukum Marc Jacobs menyebut, kesalahan dalam pendaftaran hak cipta membuat logo itu dapat digunakan oleh label mereka secara hukum.
Kemudian, tim hukum Marc Jacobs mengajukan keputusan ringkasan atau keputusan pengadilan, sebelum kasus itu dibawa ke pengadilan.
Konflik antara keduanya bermula di bulan Desember 2018, di saat Nirvana pertama kali mengajukan tuntutan kepada Marc Jacobs atas pelanggaran hak cipta.
Band mendiang Kurt Cobain itu mengklaim kaus dan sweatshirt bergambar wajah tersenyum buatan Marc Jacobs melanggar merek dagang Nirvana.
Label Marc Jacobs membantah klaim tersebut pada November 2019, dan mereka menuduh klaim hak cipta Nirvana tidak valid karena pembuat logo tidak dapat diketahui.
Situasinya menjadi semakin rumit. Pasalnya, di bulan September, desainer grafis Robert Fisher mengklaim dirinya adalah pencipta dan pemilik hak cipta logo Smiley Face yang sah.
Namun, tim hukum Nirvana menganggap pernyataan Fisher tidak berdasar secara fakta dan hukum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.