KOMPAS.com - Selandia Baru, Vietnam, dan Taiwan, menduduki tiga teratas sebagai negara dengan penanganan pandemi Covid-19 terbaik. Dua di antara tiga negara tersebut dipimpin oleh perempuan.
Selain itu, beberapa negara lain yang juga dipimpin perempuan cukup berhasil menekan angka kematian akibat pandemi, seperti Jerman, Islandia, dan beberapa negara bagian di Amerika.
Menurut analisis yang dimuat dalam Harvard Business Review, disebutkan dalam beberapa hal, kompetensi pemimpin perempuan memang lebih unggul dari laki-laki.
Misalnya saja dalam hal kemampuan interpersonal seperti “memotivasi dan menginspirasi”, “kekuatan komunikasi”, “berkolaborasi”, hingga “membangun hubungan”.
Baca juga: 9 Pemimpin Perempuan Dunia Ini Dinilai Sukses Atasi Krisis Covid-19 di Negaranya
Hasil serupa juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan dalam pemerintahan Amerika Serikat. Disebutkan bahwa pemimpin perempuan lebih menyadari apa yang dirasakan oleh rakyat atau karyawannya, peduli pada kesejahteraan, dan percaya diri dengan rencananya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT.Unilever Indonesia, Ira Noviarti mengatakan bahwa pada dasarnya perempuan dan laki-laki memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama.
“Mungkin memang ada keunikan dari masing-masing gender, tetapi dalam hal potensi sama antara perempuan dan laki-laki,” kata Ira dalam wawancara virtual dengan Kompas.com (27/1/2021).
Ira merupakan perempuan kedua yang menduduki posisi Presiden Direktur Unilever Indonesia sejak perusahaan berdiri pada 5 Desember 1933. Ia ditunjuk menduduki posisi tertinggi ini pada November 2020.
Baca juga: Unilever Tunjuk Ira Noviarti sebagai Presiden Direktur Perseroan
Sebelumnya, Ira sudah berkarier selama 25 tahun di Unilever Indonesia dengan menjabat berbagai posisi penting di hampir semua lini bisnis Unilever Indonesia.
Ira mengatakan, keberhasilan dalam memimpin organisasi sangat dipengaruhi oleh banyak hal, bukan hanya gender.
“Pertama adalah kemampuan memahami situasi. Bagaimana mendengarkan insight-insight, apalagi kalau organisasinya sangat besar seperti sebuah negara. Selain itu harus peka memahami sumber permasalahan. Tidak hanya peka, tapi juga bisa melihat apa yang fakta dan apa yang hanya noise,” katanya.
Menurutnya, kemampuan pemimpin dalam melihat semua itu akan membantu kesuksesan dalam mengatasi krisis dan tantangan.
Baca juga: Survei: Lebih Banyak Pemimpin Perempuan, Kinerja Perusahaan Naik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.