Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Oprah, Meghan Markle Ungkap Fakta Soal Kerajaan Inggris

Kompas.com, 5 Maret 2021, 15:07 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber People

KOMPAS.com - Meghan Markle mengungkap fakta mengejutkan mengenai kerajaan Inggris.

Dalam pratinjau wawancara dengan Oprah Winfrey, Meghan mengatakan jika dia tidak memandang bagaimana keluarga kerajaan Inggris menginginkan dia dan sang suami untuk tetap "bungkam".

"Bagaimana perasaan Anda tentang istana yang mendengar Anda mengatakan kebenaran hari ini?"

Demikian pertanyaan yang dilontarkan Oprah dalam cuplikan wawancara yang dibagikan CBS pada hari Rabu (3/3/2021) kemarin.

Mendapat pertanyaan tersebut, Meghan pun angkat bicara.

"Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa memperkirakan, bahwa setelah sekian lama kami akan tetap diam jika ada peran aktif yang dimainkan firma dalam mengabadikan kebohongan tentang kami," kata Meghan.

Kata "firma" yang disebutkan wanita berusia 39 tahun itu mengacu pada institusi keluarga kerajaan.

Baca juga: Dituduh Lakukan Intimidasi terhadap Staf Istana, Meghan Markle Sedih

"Jika itu disertai dengan risiko kehilangan sesuatu, saya membicarakan diri saya, banyak yang sudah hilang."

Kepada Meghan dan Harry, Oprah mengatakan "kamu mengatakan beberapa hal yang cukup mengejutkan di sini."

Tuduhan intimidasi

Pada hari Rabu, Istana Buckingham mengumumkan akan meluncurkan penyelidikan atas tuduhan penindasan yang dilakukan Meghan, seperti dilaporkan The Times.

"Kami jelas prihatin dengan tuduhan dalam laman The Times menyusul klaim yang dibuat mantan staf Duke dan Duchess of Sussex," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan Istana Buckingham.

"Oleh karena itu, tim SDM kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel tersebut."

Baca juga: Gaun Hitam Armani, Pilihan Meghan Markle dalam Wawancara Oprah

Istana Buckingham juga menyatakan, anggota staf yang terlibat kala itu, termasuk mereka yang tidak lagi bekerja di keluarga kerajaan, akan diundang.

"Keluarga kerajaan sudah menerapkan kebijakan Dignity at Work selama beberapa tahun dan tidak akan mentoleransi penindasan atau pelecehan di tempat kerja."

Namun, Duchess of Sussex lewat juru bicaranya membantah tuduhan tersebut.

"The Duchess sedih dengan penyerangan karakternya, terutama sebagai seseorang yang menjadi target perundungan dirinya sendiri dan berkomitmen untuk mendukung mereka yang mengalami rasa sakit dan trauma."

Demikian kata jurubicara tersebut kepada People.

"Dia bertekad melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan apa yang baik."

Baca juga: Bahas Kematian Putri Diana, Pangeran Harry Tak Ingin Sejarah Kembali Berulang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau