Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2021, 20:03 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

Namun dia menambahkan, parfum murah tidak mengandung lapisan wangi, yang bisa membuat pengalaman penciuman yang mendalam.

"Dalam arti tertentu, anggaran parfum bisa sangat murah karena kurangnya kerumitan dalam aroma," kata Carter kepada HuffPost.

"Tetapi, seperti halnya dengan anggur yang sudah tua akan lebih mahal, sebab memiliki kedalaman dan kerumitan daripada anggur murah," lanjut dia.

Terenzi menuturkan, harga wewangian biasanya didasarkan pada kelangkaan dan harga bahan baku pembuatan parfum.

Sedangkan, harga komponen yang kecil didasarkan pada bahan yang digunakan untuk membuat botol atau kotak parfum.

Namun dia menegaskan, ada beberapa contoh harga parfum lebih mahal dari yang seharusnya.

"Sayangnya, terkadang hal itu terjadi karena adanya pemaksaan pemasaran, bersamaan dengan kampanye yang dipercayakan pada testimoni yang sangat mahal," kata dia.

"Biaya tambahan ini dibebankan secara tidak adil kepada konsumen dan merupakan hukum pasar yang menyedihkan," kata dia lagi.

Kendati demikian, Hammonds melihat banyak merek telah mengembangkan wewangian yang lebih murah dan sama kuatnya dengan yang mahal.

Wewangian mewah tidak selalu mengandung bahan-bahan alami

Meskipun beberapa wewangian yang lebih halus menggunakan bahan-bahan berkualitas lebih tinggi, penting untuk diketahui, merek mewah dan murah dapat mengandung bahan sintetis.

Hammonds mengungkapkan, banyak orang yang mengira merek mewah hanya mengandung bahan alami dan itu tidak benar.

"Aroma musk sekarang lebih sering ditemui berasal dari bahan sintetis karena sumber dari hewan sudah dilarang," ujar dia.

Pilihan yang lebih baik

Pada satu sisi, Terenzi mengatakan, yang terbaik adalah melihat kualitas saat memilih wewangian.

Baca juga: Mengenal 5 Parfum Pria dengan Kandungan Muntah Paus Ambergris

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com