Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pertempuran" Nike, Adidas, dan Puma di Euro 2020, Siapa Juaranya?

Kompas.com - 13/07/2021, 17:13 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Republik Ceko, yang juga "disponsori" Puma, tidak tampil mengecewakan. Negara itu mampu mengalahkan perwakilan Nike, Belanda di babak 16 besar.

Jika menimbang jumlah uang yang diinvestasikan, Nike dan Adidas boleh dibilang sedikit merugi karena Perancis dan Jerman gagal menembus 16 besar Euro 2020.

Seperti dilaporkan The Athletic, kesepakatan Nike dengan Perancis memiliki nilai tertinggi dalam sepakbola internasional, mencapai sekitar 78 juta dollar AS per tahun atau setara Rp 1,1 triliun.

Nilai kerja sama itu jauh di atas kesepakatan jangka panjang Adidas dengan timnas Jerman, 60 juta dollar AS per tahun atau sekitar Rp 867 miliar.

Dalam laporan yang sama, kesepakatan antara Puma dengan Italia "hanya" bernilai 35 juta dollar AS atau lebih kurang Rp 506 miliar.

Timnas yang memiliki nilai kesepakatan terendah dengan merek adalah Makedonia Utara.

Negara itu bekerja sama dengan merek pakaian olahraga Jerman, Mako yang nilainya hanya 555.000 dollar AS atau lebih kurang Rp 8 miliar.

Terakhir, ada merek Hummel yang sejak lama mensponsori timnas Denmark sebesar 2,4 juta dollar AS per tahun.

Denmark disorot publik lantaran kapten tim tersebut, Christian Eriksen sempat terkena serangan jantung di lapangan saat pertandingan pembuka Euro 2020.

Baca juga: Ketika Gareth Southgate Pakai Jam Tangan Euro 2020...

2. Kontrak merek dengan pemain

Nike sering membiarkan kontrak dengan pemain berakhir begitu saja lantaran adanya perubahan dalam strategi merek.

Ada dugaan, saat ini Nike sedang memangkas pengeluaran. Namun hal itu agaknya kurang tepat.

Seperti diberitakan the Athletic, pendekatan Nike yang membiarkan kontrak dengan sejumlah bintang besar berakhir bukan disebabkan oleh pandemi.

Disebutkan Nike sedang mengubah kebijakan dengan mengubah fokus pada sejumlah atlet elit yang beragam dan mempromosikan keadilan sosial dalam kampanye perusahaan.

Belum lama ini, Nike membiarkan Raheem Sterling "hijrah" ke New Balance. Padahal, Sterling bisa dibilang sebagai salah satu pemain terbaik Inggris di Euro 2020.

Dapat diartikan, Nike tidak memiliki kekuatan penuh secara finansial untuk memertahankan winger Manchester City itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com