Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 16 Agustus 2021, 13:11 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Esquire

KOMPAS.com – Jake Gyllenhaal, aktor tampan Amerika Serikat, baru-baru ini diwawancarai Vanity Fair mengenai wewangian, dan dengan blak-blakan Gyllenhaal mengatakan bahwa dia jarang mandi.

"Semakin ke sini, saya merasa mandi menjadi kurang diperlukan, jadi ya kadang-kadang saja," ungkapnya.

Tak hanya itu, Gyllenhaal juga menambahkan bahwa tidak mandi juga sangat membantu perawatan kulit karena, menurut dia, secara alami kita dapat membersihkan diri  sendiri.

Bukan Gyllenhaal saja yang jarang mandiBrad Pitt pun mengakui tentang keengganannya terhadap sabun dan air.

Dia hanya menggunakan tisu bayi yang dia usap di bawah ketiaknya. Hal ini dilakukan, alasannya karena kesibukannya dalam mengurus anak.

Ashton Kutcher dan Mila Kunis juga mendukung gerakan anti-mandi ini dan mengungkapkan bahwa mereka jarang mandi.

Kristen Bell dan Dax Shepard bahkan menimpali, "Kita seharusnya tidak menghilangkan semua minyak alami pada kulit dengan sabun setiap hari."

“Beberapa selebriti tidak ingin memandikan tubuh mereka setiap hari dengan sabun, karena menghilangkan minyak alami dari kulit," kata Dr. Elizabeth Mullans, dokter kulit bersertifikat di Uptown Dermatology.

“Dan saya setuju, tidak perlu mandi setiap hari karena tubuh kita mampu membersihkan dirinya sendiri.”

“Kulit memiliki pelindung alami yang terdiri dari minyak, dan menjadi tuan rumah bagi bakteri menguntungkan dan mikroorganisme lainnya,” jelas Dr. Jeremy A. Brauer, seorang profesor klinis di Departemen Dermatologi Ronald O. Perelman, Universitas New York.

"Minyak ini dapat hilang karena mandi air panas yang keseringan serta penggunaan sabun secara ekstensif, eksfoliasi, dan scrubbing."

Baca juga: Banyak Dilakukan Selebritas, Apa Dampaknya Jika Kita Jarang Mandi?

Lalu, apakah mandi setiap hari adalah pilihan yang salah?

Dr. Lindsey Zubritsky, dokter kulit bersertifikat merekomendasikan kita mandi sekitar sekali sehari untuk rata-rata orang dewasa.

Namun untuk yang memiliki kulit sensitif atau kulit yang rentan eksim kemungkinan hanya perlu mandi dua hari sekali untuk mencegah kulit kering.

“Tapi seseorang kadang-kadang harus mandi lebih dari sekali sehari jika mereka sangat kotor karena aktivitas di luar ruangan, olahraga, atau cuaca panas.”

Mandi adalah ritual yang sangat pribadi, dimana biologi dan rutinitas setiap orang berbeda, yang berarti tidak ada orang yang mandi dengan cara yang sama.

"Ini sangat bervariasi dan tergantung pada gaya hidup individu dan paparan harian kita," kata Dr. Brauer.

“Mandi lebih dari sekedar frekuensi, tetapi juga durasi, suhu, produk yang digunakan, dan di mana itu diterapkan.”

Tidak hanya itu, karir dan status sosial ekonomi seseorang juga memainkan peran penting.

Tidak dapat disangkal faktanya bahwa mereka yang sosial ekonomi di atas lebih mudah dimaklumi bila tidak mandi.

Artinya, bila kamu tidak mandi, orang pasti akan merasa enggan mendekat, karena kamu bukan Brad Pitt. Apalagi kita hidup di daerah panas.

Baca juga: 7 Bintang Hollywood yang Punya Perilaku Nyentrik Soal Mandi

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau