KOMPAS.com - Sebuah kasus dugaan pelecehan terhadap seorang pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berinisial MS sedang menjadi perbincangan hangat, terutama aplikasi percakapan WhatsApp.
Dugaan pelecehan seksual di KPI itu kemudian viral di media sosial.
Seperti diberitakan Kompas.com (01/09/2021), MS menulis dalam keterangan tertulisnya bahwa dia mengalami perundungan (bullying) dan pelecehan seksual dari beberapa rekan satu kantornya sejak 2012 hingga 2017.
Melalui keterangan tersebut, MS meminta pertolongan Presiden Joko Widodo, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menko Polhukam Mahfud MD dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membantu menyelesaikan perkaranya itu.
"Pak Jokowi, Pak Kapolri, Menkopolhukam, Gubernur Anies Baswedan, tolong saya. Sebagai warga negara Indonesia bukankah saya berhak mendapatkan perlindungan hukum? Bukankah pria juga bisa jadi korban bully dan pelecehan? Mengapa semua orang tak menganggap kekerasan yang menimpaku sebagai kejahatan dan malah menjadikannya bahan candaan?” tulis MS.
"Usai lapor atasan, mengapa pelaku tidak disanksi? Seperti inikah lingkungan kerja di KPI Pusat?” lanjutnya.
Baca juga: Kabar Dugaan Pelecehan Seksual Viral di Medsos, KPI Segera Investigasi
MS bukanlah satu-satunya pria yang menjadi korban pelecehan seksual. Meski kasus pelecehan seksual terhadap wanita cenderung lebih sering kita dengar, namun ada beberapa faktor yang membuat kasus pelecehan seksual terhadap pria sering kali tak terekspos.
Mengutip pemberitaan Kompas.com (06/04/2021), stigma yang berkembang di masyarakat membuat banyak korban pria ragu untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Padahal, pelecehan seksual adalah tindakan serius yang bisa menyebabkan trauma mendalam pada korban.
Biasanya pria korban pelecehan seksual jarang melapor karena takut dianggap lemah dan tidak mendapatkan dukungan yang tepat. Tak jarang mereka malah menjadi bahan olok-olok, bukan simpati dan pertolongan seperti seharusnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.