Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Mencari Pekerjaan Baru di Tengah Pandemi, Sudah Tahu?

Kompas.com - 10/09/2021, 06:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 hampir semua hal berubah dalam hidup kita, termasuk saat kita sedang mencari pekerjaan baru.

Jumlah orang yang melamar kerja pun kian melebihi peluang yang ada.

Selain itu, pelamar akan menjalani proses wawancara secara virtual, tidak lagi bertemu langsung dengan pihak perekrut.

Baca juga: 7 Hal Produktif yang Bisa Dilakukan saat Sedang Mencari Pekerjaan

Meski pandemi menyebabkan minimnya lapangan pekerjaan, namun ada tips dari para ahli agar kita bisa memeroleh sumber penghasilan yang baru.

1. Membuang persepsi lama

Kita dapat memertimbangkan cara baru dalam membuat jaringan, melamar kerja, dan mengikuti proses wawancara.

Demikian pandangan Akhila Satish, CEO program pelatihan kepemimpinan berlabel Meseekna.

"Dunia sudah berubah, dan semua paradigma yang kita ketahui tentang proses perekrutan sudah berganti," kata Satish kepada CNBC Make It.

"Daripada membiarkan perubahan itu membebani kita, manfaatkan perubahan untuk keuntungan kita."

Misalnya, saat ini semakin banyak perusahaan yang menerapkan kerja jarak jauh (remote work), dan mencari karyawan dengan latar belakang yang unik.

Baca juga: Kesalahan Wanita Saat Mencari Kerja Lewat LinkedIn

Nah, kita dapat melamar posisi yang sebelumnya mungkin mustahil untuk dicoba karena latar belakang pendidikan yang tidak sesuai atau alasan lain.

Sarah Sheehan, co-founder aplikasi pelatihan karier Bravely merekomendasikan wanita dan kelompok orang tertentu untuk tidak meremehkan kualifikasi atau riwayat pekerjaan mereka.

Penelitian menunjukkan, wanita cenderung tidak melamar pekerjaan jika mereka tidak merasa 100 persen memenuhi syarat untuk posisi tersebut.

Sebaliknya, pria memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melamar posisi tertentu kendati mereka tidak memenuhi syarat.

"Biasanya individu paling sukses yang kita rekrut adalah individu yang tidak melakukan persis seperti apa yang kita minta kepada mereka."

"Keterampilan bisa dialihkan dan mungkin lebih cocok untuk pekerjaan itu daripada seseorang yang melakukan pekerjaan itu secara langsung," tambah Sheehan.

Jadi, buatlah beberapa resume berbeda untuk berbagai industri atau jenis peran yang kita lamar.

Baca juga: Mengatasi Stres Akibat Sulit Mencari Kerja

Kita dapat menjelaskan keterampilan yang sudah kita latih dari pekerjaan kita sebelumnya, dan bagaimana keterampilan tersebut bisa digunakan saat kita bekerja di tempat yang baru.

2. Mengubah cara mencari kerja

Cobalah membuat daftar berisi nama-nama perusahaan tempat kita ingin bekerja, ketimbang mencari peluang baru berdasarkan posisi yang ditawarkan.

Tanyakan kepada diri kita, pekerjaan apa di bidang kita yang membuat kita tertarik?

Atau, perusahaan mana yang dikenal sebagai tempat yang cocok untuk berkembang dalam karier kita?

Pelatih karier di Randstad RiseSmart, Wendy Braitman merekomendasikan untuk mengecek akun LinkedIn guna melihat apakah kita memiliki kontak berkelanjutan dengan perusahaan tertentu atau tidak.

Lalu, cari tahu juga apakah perusahaan bersedia menjawab pertanyaan mengenai tugas yang dikerjakan, atau pengalaman orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut.

Kita bertujuan untuk membangun hubungan dengan perusahaan yang kita tuju dan memahami alasan orang senang bekerja di tempat itu.

"Meskipun belum ada lowongan yang tersedia saat ini," kata Braitman.

Dengan membangun hubungan seperti ini, tidak menutup kemungkinan kita akan dihubungi oleh manajer atau bagian perekrutan di perusahaan tersebut apabila ada lowongan.

Lagi pula, banyak perusahaan, lanjut Braitman, sering membuka lowongan secara internal sebelum mengunggah lowongan ke publik.

Maka dari itu, jika kita memiliki koneksi dengan orang dalam perusahaan, kita lebih mungkin dihubungi oleh perusahaan itu terlebih dahulu.

Baca juga: Kenali, 4 Tanda Kamu Perlu Mencari Pekerjaan Baru

Terakhir, kita pun harus mencari jaringan baru setiap minggunya.

"Saya percaya bahwa bukan hanya siapa yang kita kenal, tetapi juga siapa yang bisa kita kenal. Kemudian bangun jaringan itu, satu orang dalam satu waktu," cetus Braitman.

3. Tidak berputus asa

Jackie Mitchell, pendiri Jackie Mitchell Career Consulting, lebih terbuka dalam menyarankan seseorang ketika mencari pekerjaan baru.

"Kita tidak boleh putus asa dalam mengejar apa yang kita inginkan," tegas Mitchell.

"Manajer perekrutan dapat menyadari hal itu dari jauh, dan itu merugikan kita."

Mitchell menganjurkan kita untuk mengubah proses dalam mencari kerja.

"Posisikan diri kita sebagai problem solver, dan orang yang mampu memberikan solusi, daripada sekadar pencari kerja."

Mitchell menyebut, perbedaan antara menjadi pencari kerja dan pemecah masalah terkesan sangat tipis, namun nyatanya tidak demikian.

Sebab, kata dia, seorang pencari kerja menjalani proses wawancara hanya untuk mengisi lowongan yang tersedia.

Baca juga: 7 Hal Produktif yang Bisa Dilakukan saat Sedang Mencari Pekerjaan

Sementara itu, pemecah masalah berusaha mencari tahu apakah keterampilan mereka selaras dengan masalah yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.

"Ini dinamika yang berbeda. Dalam wawancara, ketika kita memposisikan diri sebagai pemecah masalah, maka wawancara itu lebih seperti percakapan," ungkap dia.

Alexi Robichaux, CEO dan co-founder platform pelatihan profesional BetterUp menambahkan, kita harus berfokus pada tugas yang memiliki tujuan.

"Manajer mencari orang-orang yang misi pribadinya sejalan dengan misi perusahaan," kata dia.

"Jika misi kita selaras dengan misi perusahaan, hal ini dapat menguntungkan kita di tengah banyaknya kandidat lain yang memenuhi syarat," tambah Robichaux.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 'Red Flag' soal Keuangan yang Harus Diwaspadai Saat Pacaran, Wajib Tahu

3 "Red Flag" soal Keuangan yang Harus Diwaspadai Saat Pacaran, Wajib Tahu

Relationship
Becky Hoover Berhasil Turun 72 Kg dengan Berjalan Kaki dan Ubah Pola Makan

Becky Hoover Berhasil Turun 72 Kg dengan Berjalan Kaki dan Ubah Pola Makan

Wellness
 3 Hal Terkait Keuangan yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Masih Pacaran

3 Hal Terkait Keuangan yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Masih Pacaran

Relationship
3 Cara Mengajak Pasangan Ngobrol soal Keuangan Sebelum Menikah

3 Cara Mengajak Pasangan Ngobrol soal Keuangan Sebelum Menikah

Relationship
Intip Gaya ala Moon Ga-Bi, Model Sekaligus Ibu dari Anak Jung Woo Sung

Intip Gaya ala Moon Ga-Bi, Model Sekaligus Ibu dari Anak Jung Woo Sung

Fashion
5 Fakta Menarik tentang Moon Ga-Bi, Ibu dari Anak Jung Woo Sung

5 Fakta Menarik tentang Moon Ga-Bi, Ibu dari Anak Jung Woo Sung

Relationship
Sering Diabaikan, Istirahat Penting untuk Menjaga Performa Olahraga

Sering Diabaikan, Istirahat Penting untuk Menjaga Performa Olahraga

Wellness
Kapan Waktu Terbaik Membicarakan soal Keuangan Bersama Pasangan?

Kapan Waktu Terbaik Membicarakan soal Keuangan Bersama Pasangan?

Relationship
Rasa Percaya Diri Naik, Ini Dia Tip Menghilangkan Bau Badan

Rasa Percaya Diri Naik, Ini Dia Tip Menghilangkan Bau Badan

Beauty & Grooming
Tampil Menawan dengan Paduan Anting Panjang dan Tusuk ala Putri Marino, Begini Caranya

Tampil Menawan dengan Paduan Anting Panjang dan Tusuk ala Putri Marino, Begini Caranya

BrandzView
Cara Soraya Larasati Atasi Gelisah Sebelum Maraton

Cara Soraya Larasati Atasi Gelisah Sebelum Maraton

Wellness
Menganggur, Alasan Faktor Ekonomi Jadi Penyebab Perceraian

Menganggur, Alasan Faktor Ekonomi Jadi Penyebab Perceraian

Relationship
Sering Terjadi, Ini 6 Kesalahan Umum Ketika Menggunakan Skincare

Sering Terjadi, Ini 6 Kesalahan Umum Ketika Menggunakan Skincare

Beauty & Grooming
2 Tips Memakai Pakaian Musim Dingin agar Tak Terasa Berat

2 Tips Memakai Pakaian Musim Dingin agar Tak Terasa Berat

Fashion
Anak Bisa Tetap Bosan di Tempat Kerja Orangtuanya meski Bawa Mainan, Kenapa?

Anak Bisa Tetap Bosan di Tempat Kerja Orangtuanya meski Bawa Mainan, Kenapa?

Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau