Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2021, 17:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya mendatangkan bencana, namun juga menjadi peluang bisnis bagi sejumlah perusahaan untuk melahirkan produk inovatif terbaru.

Salah satunya dilakukan oleh Razer, yang baru-baru ini meluncurkan masker N95 berbentuk futuristik bernama Zephyr.

Dari sejumlah foto yang beredar di media sosial dan internet, Razer Zephyr memiliki bagian depan transparan yang dilengkapi dengan penyaring udara berukuran besar di bagian kanan dan kirinya.

Razer yang sudah dikenal lewat berbagai produk PC-laptop gaming, tak lupa menambahkan nuansa gaming pada Zephyr dengan menyematkan LED warna-warni pada bagian lingkar luar penyaring udara, yang disebut Razer sebagai RGB Chroma.

Informasi soal diluncurkannya Razer Zephyr memang sudah diketahui sejak awal tahun ini, usai Razer membocorkannya ke publik.

Sebelum dirilis, Zephyr diberi nama Project Hazel yang kemudian mulai diujicobakan pada Agustus tahun ini.

Razer menyebut Zephyr sebagai 'evolusi terbaru penyaring udara yang dapat dipakai'. Klaim ini nampaknya cukup logis mengingat Razer merancang Zephyr dengan sangat serius.

Masker N95 tersebut memiliki sejumlah fitur menarik. Diantaranya, filter yang dapat diganti, ruang pertukaran udara dengan kipas ganda yang dapat diatur kecepatannya, sisi depan yang dibuat dari silikon lembut, dan tali ganda yang dapat disesuaikan dengan ukuran kepala.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, Razer melengkapi Zephyr dengan RGB Chroma yang ternyata juga dapat diatur pencahayaannya.

Selain untuk menambah kesan estetik, RGB Chroma yang tersemat pada Zephyr dapat membantu menerangi wajah penggunanya di tempat gelap, dengan berbagai pengaturan pencahayaan yang dapat diakses melalui aplikasi.

Agar RGB Chroma dapat bertahan lama, Zephyr dibekali dengan baterai yang dapat bertahan hingga delapan jam. Apabila baterai hampir habis, pengguna juga memiliki akses untuk mematikan lampu tersebut.

Walau dilengkapi sejumlah fitur yang menarik, Zephyr bukanlah perangkat medis, respirator, masker bedah, atau alat pelindung diri (APD) dan tidak ditujukan untuk kepentingan medis atau klinis.

Peringatan itu dituliskan Razer pada bagian FAQ di laman produknya.

"Masker ini tidak diuji secara khusus terhadap virus Covid-19. Masker ini menawarkan efisiensi penyaringan bakteri 99% yang baik," tulis Razer.

Razer membanderol Zephyr dengan harga yang tidak murah. Pembeli yang ingin mendapatkan Zephyr harus merogoh kocek sebesar Rp 1,4 juta.

Selain itu, Razer juga menyiapkan paket bundling masker N95 pada masker buatannya dengan paket tiga filter N95 seharga $150 USD atau setara dengan Rp 2,1 juta.

Sayangnya, karena minat pada Zephyr terlalu besar, makser N95 ini sudah habis terjual dalam hitungan menit.

Hal itu diketahui usai Razer mengunggah cuitan terbaru di akun Twitter resmi mereka @Razeer yang pengumuman bahwa Zephyr telah habis terjual.

"Berkat dukungan Anda yang luar biasa, Razer Zephyr kembali terjual habis. Ikuti terus Razer.com saat kami menambah jumlah produksi untuk mendapatkan sebanyak mungkin unit Razer Zephyr ke tangan Anda. Daftar untuk diberi tahu saat drop berikutnya tiba," tulis Razer.

Baca juga: Seperti Inikah Masker Pintar di Masa Depan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com