Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Penyebab Kekelahan Berlebih Usai Olahraga

Kompas.com, 23 Desember 2021, 13:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Solusi terbaik adalah berbicara dengan dokter sehingga kita dapat menangani masalah medis yang kita alami.

Penyebab rasa kantuk datang setelah berolahraga

1. Waktu yang dipilih untuk berolahraga

Ritme sirkadian alami tubuh berperan dalam waktu yang paling tepat untuk kita berolahraga.

National Institute of General Medical Sciences melaporkan, ritme sirkadian terlibat dalam mengatur suhu internal, tekanan darah, dan detak jantung tubuh.

Hal ini memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyelesaikan latihan dan pemulihan pasca latihan.

Sama seperti "orang malam" yang kesulitan berfokus pada tugas di pagi hari, "orang pagi" juga kemungkinan lebih mudah lelah setelah berolahraga di malam hari.

Kenali ritme sirkadian alami tubuh agar kita terhindar dari rasa kantuk usai berolahraga.

2. Kurang tidur

Tidur dan olahraga berjalan beriringan. Olahraga teratur dapat memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi rasa kantuk di siang hari, seperti dilaporkan Johns Hopkins Medicine.

Sementara itu, National Sleep Foundation menyatakan, tidur cukup membantu mengisi kembali cadangan energi kita setelah berolahraga.

Apabila kita kurang tidur di malam hari, maka keesokan paginya kita akan merasa mengantuk sehabis berolahraga.

3. Masalah medis

Dilaporkan National Sleep Foundation, diagnosis medis seperti sleep apnea dapat menyebabkan perasaan mengantuk.

Berolahraga saat menderita sleep apnea dapat memperburuk kelelahan dan membuat kita ingin segera kembali ke tempat tidur.

Mengonsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu juga menyebabkan kita mengantuk pasca berolahraga.

Konsultasikan dengan dokter sejak dini untuk membantu mengelola kantuk dan membuat olahraga lebih mudah dikelola.

Mengurangi kelelahan setelah berolahraga

Dalam berbagai kasus, beberapa perubahan sederhana pada rutinitas harian dapat memperbaiki atau mencegah kelelahan dan kantuk setelah berolahraga. Cobalah lima tips ini:

1. Memerhatikan isyarat tubuh

Alih-alih memaksa diri untuk berolahraga, perhatikan isyarat atau sinyal yang diberikan tubuh.

Saat kita lelah, tubuh menuntut istirahat dan nutrisi untuk membangun kembali otot dan memberi energi, menurut National Sleep Foundation.

2. Makan sebelum dan setelah berolahraga

Dianjurkan untuk makan makanan bergizi baik sebelum dan sesudah berolahraga guna mengisi bahan bakar tubuh dan mengganti kalori, vitamin, serta mineral yang hilang.

Baca juga: 6 Macam Olahraga, Mudah dan Menyenangkan untuk Dicoba di Rumah

Namun, pastikan kita tidak makan tepat sebelum berolahraga karena hal ini dapat menyebabkan perut merasa tidak nyaman.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau