Jika menyimpan semuanya sendiri dan tidak mendiskusikannya dengan pasangan, frustasi dan miskomunikasi bisa terjadi.
Selain itu, pasangan juga akan merasa bahwa kita memperluas jarak dan “mengusir” dirinya dari hidup kita.
Sebab, setiap hubungan harus transparan dan masalah pun harus diselesaikan bersama.
Kita juga perlu memahami bahwa menjadi pendengar saat pasangan mengalami masalah sudah cukup. Tak perlu meresponsnya dan biarkan dia meluapkan emosinya.
Setiap kata apa pun tak akan berarti bila terlalu sering diulang dan tindakan berbicara sebaliknya.
Baca juga: 4 Hal yang Bisa Membuat Hancurnya Hubungan Jangka Panjang
Kata “maaf” pun termasuk di dalamnya.
Ada dua momen yang membuat kata maaf ini harus dihentikan. Sebab jika tidak, harga diri kita atau tingkat frustrasi pasangan akan terus meningkat.
Pertama, adalah ketika kita meminta maaf untuk semuanya bahkan ketika itu bukan kesalahan kita dan meminta maaf atas kesalahan pasangan.
Lalu yang kedua, adalah ketika kita melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang dan meminta maaf setiap saat.
Jadi, hindari ya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang