Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jonathan, Kura-kura Tertua di Dunia Berusia 190 Tahun

Kompas.com - 27/01/2022, 12:43 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Guinness World Records menetapkan Jonathan sebagai kura-kura tertua di dunia. Rekor tersebut diumumkan pada tanggal 12 Januari 2022 lalu.

Menurut Guinness World Records, Jonathan adalah chelonian tertua yang pernah ada.

Kategori yang diumumkan tersebut mencakup semua jenis kura-kura air, terrapin, dan kura-kura darat.

Jonathan yang saat ini berusia 190 tahun tinggal di St. Helena yang merupakan salah satu pulau paling terpencil di dunia. Pulau ini terletak di sebelah selatan Samudera Atlantik.

Jika ditengok dari tempat tinggalnya, mungkin Jonathan bisa disebut sebagai penduduk St. Helena paling terkenal di pulau ini.

Baca juga: 10 Rahasia Umur Panjang dari Wanita Tertua di Dunia Berusia 119 Tahun

Karena usia Jonathan yang hampir mencapai dua abad, tentu ada sejumlah fakta menarik yang menyelimuti perjalanan hidupnya.

Pertama, usia Jonathan berhasil melewati capaian rekor Chelonian tertua yang sebelumnya disematkan kepada Tu'i Malila.

Saat itu, Tu'i Malila menjadi kura-kura radiata yang hidup hingga usia 188 tahun.

Tu'i Malila dipersembahkan kepada keluarga kerajaan Tonga oleh penjelajah Inggris Kapten James Cook sekitar tahun 1777.

Sayangnya, Tu'i Malila mati pada tahun 1965.

Fakta unik kedua adalah ketika Jonathan si kura-kura raksasa lahir, Ratu Victoria masih berusia remaja.

Gambar sesaat setelah Jonathan tiba di tempat tinggal barunya di St. Helena, usianya diperkirakan sudah mencapai 50 tahun kala itu.VIA CNN Gambar sesaat setelah Jonathan tiba di tempat tinggal barunya di St. Helena, usianya diperkirakan sudah mencapai 50 tahun kala itu.
Sementara raja Inggris sudah meninggal lebih dari 120 tahun yang lalu dalam usia 81 tahun, Jonathan masih hidup di planet Bumi.

Diperkirakan lahir sekitar tahun 1832, Jonathan dianugerahkan kepada Sir William Grey-Wilson.

Sir William Grey-Wilson kemudian menjadi gubernur dan tiba di St. Helena dari Seychelles pada tahun 1882.

Baca juga: Nenek Berusia 100 Tahun Ini Jadi Lifter Tertua di Dunia

Lebih dari 31 gubernur telah datang dan pergi dalam beberapa dekade sejak saat itu.

Menurut Kepala Pariwisata di St. Helena, Matt Joshua, sebenarnya catatan usia Jonathan bisa mencapai 200 tahun karena tidak ada yang tahu usia pastinya.

"Jonathan sebenarnya bisa menjadi 200 karena informasi mengenai kedatangannya di pulau itu tidak tepat dan karena tidak ada catatan nyata tentang kelahirannya," ujar Joshua.

Informasi soal usia Jonathan diambil dari penemuan sebuah foto lama yang diambil antara tahun 1882 dan 1886.

Di dalamnya, Jonathan yang sudah dewasa terlihat sedang merumput di taman Plantation House, kediaman Gubernur St. Helena, tempat ia menghabiskan sebagian besar hidupnya.

Sejak Jonathan lahir, dunia telah mengalami perubahan yang begitu besar.

Dalam hidupnya, Jonathan melalui berbagai momen bersejarah, seperti foto pertama di dunia yang diambil pada tahun 1838 dan bola lampu pijar yang ditemukan pada tahun 1878.

Sepanjang usianya juga tercatat sejarah penerbangan pertama pada tahun 1903 dan pada tahun 1969 Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi orang pertama di Bulan.

Walau usia Jonathan hampir menyentuh dua abad, minat utamanya tetap tidur, makan, dan kawin.

 

Punya kemampuan pendengaran yang baik

Jonathan bersama Ratu Victoria saat masih berusia remaja.VIA CNN Jonathan bersama Ratu Victoria saat masih berusia remaja.
Jonathan diberi makan dengan tangan karena usia tua telah membuatnya buta dan tidak memiliki indera penciuman.

Oleh karenanya dia tidak bisa mengetahui makanan jika hanya diletakkan di tanah.

Meski begitu, menurut Guinness World Records, pendengaran Jonathan masih sangat baik. Dia juga mampu merespons secara baik suara dokter hewannya.

Baca juga: Annie, Ular Anaconda Tertua di Dunia, Masuk Guinness World Records

Joe Hollins yang merupakan dokter Jonathan mengatakan, meskipun beberapa indranya tidak berfungsi, Jonathan masih memiliki banyak energi, meskipun bervariasi menurut cuaca.

"Pada hari-hari ringan, dia akan berjemur, leher dan kakinya yang panjang terentang sepenuhnya dari cangkangnya untuk menyerap panas dan mentransfernya ke intinya," kata dia.

"Dalam cuaca yang lebih dingin, dia lebih suka menggali dirinya sendiri ke dalam cetakan daun atau potongan rumput dan tetap di sana sepanjang hari," tambah Hollins.

Jonathan yang saat ini hidup bersama tiga kura-kura raksasa lainnya, yaitu David, Emma dan Fred, punya makanan favorit.

Jonathan suka memakan kubis, mentimun, wortel, apel, dan buah-buahan musiman lainnya.

"Terlepas dari usianya, Jonathan masih memiliki libido yang baik dan terlihat sering kawin dengan Emma dan kadang-kadang Fred, hewan seringkali tidak terlalu sensitif gender," ungkap Hollins.

Baca juga: Logo Tertua di Dunia yang Masih Dipakai hingga Kini

"Ada generasi St. Helenian, alias Orang Suci, yang memiliki foto nenek bersamanya saat masih kecil," sambung Joshua.

"Dia sangat dicintai dan orang-orang memperhatikannya," tambah dia.

Para pejabat di pulau itu saat ini sedang mengerjakan perayaan ulang tahun Jonathan, yang direncanakan digelar akhir tahun ini.

Serangkaian perangko peringatan akan dikeluarkan dan siapa pun yang mengunjunginya tahun ini akan menerima sertifikat.

Sertifikat itu akan menampilkan gambar pertama yang diketahui dari jejak kaki Jonathan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com