Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyimpan Stok ASI di Kulkas agar Kualitasnya Terjaga

Kompas.com, 1 Maret 2022, 12:39 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber The Bump

KOMPAS.com - Semua ibu berusaha memenuhi kebutuhan anaknya dengan menyimpan stok ASI melimpah di kulkas.

Segala daya dan upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI sekaligus cara menyimpannya dengan baik.

Baca juga: 6 Cara Alami agar Punya Stok ASI Melimpah seperti Nagita Slavina

Menjaga ASI perah tetap segar dan berkualitas memang sangat penting untuk nutrisi buah hati.

Jangan sampai upaya kita melakukan pumping ASI menjadi sia-sia karena salah penyimpanan.

Cara menyimpan stok ASI agar tetap segar dan berkualitas

Stok ASI perah yang ingin disimpan dalam jangka pendek harus ditaruh di freezer.

Kualitasnya akan tetap terjaga selama berbulan-bulan meskipun kandungannya tidak akan sama seperti ketika masih segar.

Namun sejumlah nutrisi pentingnya masih bisa bertahan jika disimpan dengan benar.

ASI dapat disimpan di freezer hingga maksimal 12 bulan, meskipun disarankan untuk segera dipakai dalam waktu enam bulan.

Untuk mempertahankan kualitasnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

Pilih wadah penyimpanan terbaik

Ilustrasi botol susu, botol air. Pixabay/Foundry Ilustrasi botol susu, botol air.
Gunakan wadah berbahan kaca atau plastik bebas BPA yang tertutup rapat dan tahan beku ketika menyimpan ASI di kulkas.

Kita bisa menggunakan toples kaca atau wadah plastik keras yang tertutup rapat.

Kantong penyimpanan ASI yang dijual bebas juga bisa dipakai namun kualitasnya masih kalah dengan dua alternatif sebelumnya.

Baca juga: Antibodi Covid-19 dalam ASI Diproduksi Hingga 10 Bulan Pascainfeksi

Tamara Hawkins, pakar laktasi dan ahli kesehatan di New York, AS mengatakan kantong ASI berisiko bocor atau tumpah.

“Kantong bisa bocor atau tumpah dan lebih mudah terkontaminasi daripada wadah keras,” katanya.

Jangan lupa menyisakan sedikit sisi ruang di bagian atas, karena ASI mengembang saat dibekukan.

Simpan ASI dalam kelompok kecil dan beri label jelas

Stok ASI yang sudah dicairkan tidak bisa dibekukan kembali karena akan merusak kandungannya.

ASI yang sudah dicairkan hanya bisa disimpan sekitar satu atau dua jam di lemari es sebelum harus dibuang.

Baca juga: Tak Hanya Jeruk, Berikut Sumber Vitamin C yang Bantu Lancarkan ASI untuk Busui

Maka lebih baik kita menyimpan stok ASI dalam jumlah kecil, sesuai jumlah yang biasa diminum anak kita.

Pastikan pula untuk memberikan label dengan tanggal yang jelas agar kita tahu usia stok ASI yang dipakai.

Simpan ASI di lokasi yang suhunya paling stabil

Para ibu disarankan untuk lebih cermat meletakkan stok ASI perahnya agar kualitasnya tetap terjaga.

Letakkan di bagian tengah belakang freezer yang suhunya paling dingin dan stabil, dibandingkan area lainnya.

Hindari menaruh ASI di pintu freezer karena suhunya yang cenderung berubah-ubah saat dibuka atau ditutup.

Baca juga: Jangan Tunggu Bayi Menangis untuk Beri ASI, Ini Sebabnya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau