KOMPAS.com - Elon Musk resmi memiliki Twitter dengan harga 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 634 triliun.
Miliarder ini menjadikan platform media sosial ini sebagai perusahaan privat dengan memiliki seluruh sahamnya.
Pembelian ini terjadi setelah mantan kekasih Amber Heard ini melakukan penawaran beberapa waktu lalu.
Baca juga: 5 Fakta Persidangan Johnny Depp Vs Amber Heard, Masuk Babak Baru
Pasca dimilikinya, ia juga menjanjikan sejumlah perubahan pada Twitter yang dipastikan akan mempengaruhi seluruh penggunanya.
Dikutip dari NPR, berikut adalah sejumlah perombakan yang akan dilakukan oleh CEO Tesla ini pada media sosial favorit kita semua.
Elon Musk selama ini dikenal sebagai pengguna Twitter yang aktif dan kerap mencuitkan berbagai tema.
Berdasarkan pengalamannya, ia meyakini telah terjadi moderasi berlebihan pada platform online.
Twitter saat ini melarang pelecehan, pelecehan, dan postingan yang ingin melukai seseorang secara fisik.
Platform ini juga memiliki aturan ketat lain seperti larangan misinformasi terkait COVID-19.
Baca juga: Fleet Dihapus dari Twitter Hari Ini, Ketahui 4 Faktanya
Elon Musk berpendapat bahwa jejaring sosial tidak boleh menghapus komentar yang, meskipun menyinggung, masih legal.
"Jika itu adalah area abu-abu, biarkan tweet itu ada."
Niatannya ini sendiri memicu berbagai kekhawatiran akan adanya ruang bagi pelaku pelecehan, kekerasan, dan penyebar hoax yang menyalahgunakan Twitter.
Salah satu perubahan yang paling banyak diminta di antara pengguna Twitter adalah adanya tombol edit.
Tidak seperti Facebook, Instagram, dan aplikasi media sosial lainnya, konten di Twitter tidak dapat diubah setelah dipublikasikan.
Dalam pernyataan yang lalu, Elon Musk mengaku akan mendukung perubahan tersebut agar orang bisa meralat cuitannya.